Penumpang Ambil Alih Kemudi Bus Maut, Pakar Safety: Bangun Budaya Keselamatan

Muhammad Mavellyno Vedhitya - Rabu, 19 Juni 2019 | 15:05 WIB

Kondisi bus dan Mitsubishi Xpander yang ringsek setelah mengalami kecelakaan (Muhammad Mavellyno Vedhitya - )

GridOto.com - Seorang pria bernama Amsor (27) yang merebut kendali sopir bus menjadi penyebab terjadinya kecelakaan maut di Tol Cikampek-Palimanan (Cipali) KM 150, pada Senin pagi, 17 Juni 2019.

Akibatnya, bus tersebut oleng dan kemudian menabrak mobil Mitsubishi Xpander dan Toyota Kijang Innova yang berlawanan arah.

Dari Kejadian ini, 12 orang meninggal dunia dan 37 orang mengalami luka-luka.

Seperti kita ketahui, pada area sopir pada bus tidak ada pembatas atau sekat dengan area penumpang.

(Baca Juga: Kronologi Kecelakaan Maut Bus Tabrak Innova dan Xpander yang Tewaskan 12 Orang di Tol Cipali)

Menurut Bintarto Agung selaku Presiden Direkur Indonesia Defensive Driving Center (IDDC) kejadian tersebut disebabkan faktor keamanan.

Pembatas area sopir dengan penumpang memang ditujukan untuk keamanan agar dapat lebih berfokus dalam mengemudikan bus.

"Menurut saya perlu atau tidaknya bus dilengkapi dengan partisi antara ruang pengemudi dan area penumpang, lebih kepada tingkat keamanan atau security," ujarnya.

Masyarakat sebagai pengguna jasa transportasi diharapkan mampu bekerja sama untuk menciptakan kondisi yang aman.

(Baca Juga: Mitsubishi Xpander Gepeng hingga Bus Ambyar Berantakan, Ini Video Evakuasi Pascakecelakaan Maut Tol Cipali)

"Yang lebih penting daripada itu adalah bagaimana kita sebagai pengguna jasa transportasi darat ataupun pengendaranya, harus mampu menciptakan kondisi aman dan selamat setiap saat," tuturnya.

Bersikap positif dalam menggunakan sarana transportasi merupakan sebuah budaya keselamatan.

"Harus mampu untuk bersikap positif dan mampu mambangun budaya keselamatan (Safety Culture) yang lebih baik," jelasnya.