Terjalnya Tanjakan Telaga Sarangan, 30 Polisi Dibuat Jadi Tukang Ganjal Ban, Sempat Dikerjain yang Pura-pura Mogok

Ditta Aditya Pratama - Minggu, 9 Juni 2019 | 09:05 WIB

Puluhan anggota polisi jadi pasukan ganjal ban di Telaga Sarangan (Ditta Aditya Pratama - )

GridOto.com - Jalur Tanjakan Telaga Sarangan, Magetan, Jawa Timur memang terkenal sangat terjal dan sering merepotkan pengguna mobil atau motor yang baru pertama kali melintas.

Maka dari itu pihak kepolisian sudah menyiagakan beberapa anggotanya untuk membantu kendaraan yang kesulitan menanjak.

Hingga hari ke-3 libur Lebaran pada tahun 2019, Polres Magetan mencatat tidak ada kejadian kecelakaan di jalur maut Sarangan.

Kapolres Magetan, AKBP Muhammad Riffai, mengatakan bahwa untuk mengamankan jalur tanjakan dan turunan curam di jalur Telaga Sarangan, ditempatkan 30 personel khusus menjadi pasukan ganjal ban.

“Sampai H+3 jalur Telaga Sarangan belum ada terjadi kecelakaan, kami harapkan seperti itu sampai hari libur Lebaran selesai,” katanya.

(Baca Juga: Tanjakan Cinomati Bikin Polisi Gak Perlu Nge-Gym Lagi, Sudah Puluhan Kendaraan yang Didorong Ramai-ramai)

Satu di antaranya adalah Bripka Arif Budianto, anggota Polres Magetan itu yang sudah 6 tahun ditugaskan menjadi anggota ganjal ban di tanjakan di wisata Telaga Sarangan

Di tikungan tajam dengan tanjakan curam tersebut, dia dan belasan polisi lainnya sudah siap berjaga dengan kayu pengganjal ban.

Dalam setahun, Bripka Arif mengaku bisa bertugas tiga kali, yaitu pada Hari Raya Lebaran, Tahun Baru, dan Hari Raya Idul Adha.

Pada saat itu, jumlah kunjungan wisatawan ke Telaga Sarangan naik tajam.

Dia mengaku tahu betul tanda-tanda kendaraan yang tidak akan mampu menanjak sampai ke atas.

"Biasanya kalau suara mesinnya berat, kami sudah waspada untuk mengantisipasi dengan ganjal," ujarnya Sabtu (8/6/2019).

(Baca Juga: Arus Balik, Suzuki Ignis GL AGS Belok ke Jogyakarta, Main Tanjakan di Daerah Dlingo, Bantul)

Meski usia kendaraan sangat memengaruhi kemampuan menanjak di Jalur maut Sarangan, namun kebanyakan para pengguna jalan yang tidak bisa menanjak, biasanya adalah wisatawan jauh yang tidak mengetahui medan jalan di jalur tersebut.

Banyaknya tikungan serta curamnya tanjakan maupun turunan, lanjut Bripka Arif, sangat menyulitkan pengemudi yang baru pertama kali melewati jalur tersebut.

Banyak pengalaman berharga yang diperoleh Bripka Arif selama 6 tahun menjadi pasukan pengganjal ban di jalur wisata Telaga Sarangan.

Bahkan dia sempat dikerjai oleh pengemudi yang berpura-pura motornya tidak kuat menanjak.

“Pernah juga dikerjain gitu, tetapi enggak apa-apa, kami senang membantu masyarakat. Meski ada yang usil, tetapi lebih banyak yang berterima kasih karena dibantu,” imbuhnya.

“Spontan kalau ada motor yang tidak kuat, kami dorong sambil teriak gigi satu. Ada salah satu pengguna jalan yang teriak ini motor matik, gimana gigi satunya,” ujarnya sambil tertawa.

Selain meminta pemilik mobil atau motor untuk menggunakan gigi satu saat menanjak ataupun saat melalui turunan tajam, lanjtu Bripka Arif, mereka juga akan meminta pengguna mobil untuk mematikan AC mobil saat menanjak.

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Bantu Masyarakat Dorong Kendaraan di Tanjakan di Telaga Serangan, Polisi Masih Sempat Dikerjai