GridOto.com - Tidak terasa libur lebaran hampir berakhir, saatnya balik lagi ke Jakarta.
Holiday Fun Drive (HFD) 2019 dimulai dari 29 Mei dan akan berakhir tanggal 10 Juni.
Menjelang berakhirnya HFD 2019, para tester GridOto sudah mulai bergerak mengarah ke Jakarta. Sama halnya dengan saya.
Dalam perjalanan balik Surabaya-Jakarta, Suzuki Ignis GL AGS terlebih dulu singgah di Yogyakarta.
Keluar di tol Karang Anyar jam 5 pagi, cari sarapan dulu, nasi liwet ayam kampung.
Karena masih pagi, jalan Solo-Yogya cukup lancar, ya..., sedikit tersendat menjelang daerah Prambanan.
Langsung saja mengarah ke kawasan wisata alam di daerah Dlingo, Bantul.
Destinasi wisata dengan objek hutan pinus antara lain: Mangunan, Becici, Pinus Asri dan Pengger.
Pengelolaaan yang bagus, serta biaya yang terjangkau membuat wisata hutan pinus ini tetap ramai dikunjungi.
Akses jalan menuju kesana juga bagus, tempat parkir kendaraan juga banyak.
Terus apa hubungannya dengan mobil Ignis yang saya pakai ini?
Oiya ..., kawasan hutan pinus ini terletak di daerah perbukitan Dlingo yang banyak tanjakan.
Rencana awal sih saya mau mencoba pilihan mode manual pada transmisi Ignis GL AGS melewati tanjakan.
Alhasil, karena keasyikan nge-gas saya jadi lupa memindahkan posisi tuas transmisi ke mode manual.
Tapi tidak mengapa, dengan menggunakan pilihan mode matik, Ignis GL dengan transmisi AGS ini saya bisa melewati tanjakan di kawasan Dlingo. Mantab juga.
Dengan pilihan mode matik, saya lebih enjoy melewati tanjakan. saya perlu lagi memindahkan tuas transmisi ke posisi + / - .
Perpindahan otomotis posisi gear tinggi ke rendah cukup terasa ketika melewati tanjakan terjal. Terasa ada sundulan terutama dari posisi D2 ke gear paling rendah D1.
Ah,..., saya gaspol saja. Tetap injak pedal gas lebih dalam lagi.
Dengan BBM Pertamax dari Pertamina, mesin K12, 1200cc bertenaga 83 dk pada Ignis ini terasa gesit melibas tanjakan. Tenaganya ada terus, cukuplah bikin pede.
Nah, bagaimana dengan konsumsi BBMnya sewaktu melintasi di daerah banyak tanjakan?
Ketika masih di jalan Solo-Jogya, MID mencatat rata-rata konsumsi BBM sebesar 19,7 km/l.
Setelah sampai Dlingo, angka tersebut berubah menjadi 19,2 km/l.
Tidak banyak selisihnya, lumayan efisien kan?