Arus Balik, Suzuki Ignis GL AGS Belok ke Jogyakarta, Main Tanjakan di Daerah Dlingo, Bantul

Agus Salim - Minggu, 9 Juni 2019 | 07:30 WIB

Suzuki Ignis GL AGS di kawasan hutan pinus Dlingo, Bantul saat Holiday Fun Drive 2019 (Agus Salim - )

GridOto.com - Tidak terasa libur lebaran hampir berakhir, saatnya balik lagi ke Jakarta.

Holiday Fun Drive (HFD) 2019 dimulai dari 29 Mei dan akan berakhir tanggal 10 Juni.

Menjelang berakhirnya HFD 2019, para tester GridOto sudah mulai bergerak mengarah ke Jakarta. Sama halnya dengan saya.

Agus Salim
Suzuki Ignis GL AGS menuju wisata hutan pinus Dlingo, Bantul. Akses jalan lumayan bagus

Dalam perjalanan balik Surabaya-Jakarta, Suzuki Ignis GL AGS terlebih dulu singgah di Yogyakarta.

Keluar di tol Karang Anyar jam 5 pagi, cari sarapan dulu, nasi liwet ayam kampung.

Karena masih pagi, jalan Solo-Yogya cukup lancar, ya..., sedikit tersendat menjelang daerah Prambanan.

Agus Salim
Aneka kerajinan bambu di Kriya Bambu Muntuk, lokasinya dekat dengan hutan wisata pinus

Langsung saja mengarah ke kawasan wisata alam di daerah Dlingo, Bantul. 

Destinasi wisata dengan objek hutan pinus antara lain: Mangunan, Becici, Pinus Asri dan Pengger.

Agus Salim
Gathot dan tiwul instan, oleh - oleh khas makanan daerah Gunung Kidul

Pengelolaaan yang bagus, serta biaya yang terjangkau membuat wisata hutan pinus ini tetap ramai dikunjungi.

Agus Salim
Suzuki Jimny, siap mengantarkan ke lokasi spot foto menarik yang tidak dapat dijangkau dengan kendaraan biasa

Akses jalan menuju kesana juga bagus, tempat parkir kendaraan juga banyak.

Terus apa hubungannya dengan mobil Ignis yang saya pakai ini?

Agus Salim
Suzuki Ignis GL AGS saat melintasi tanjakan menuju kawasan wisata hutan pinus Dlingo, Bantul

Oiya ..., kawasan hutan pinus ini terletak di daerah perbukitan Dlingo yang banyak tanjakan.

Rencana awal sih saya mau mencoba pilihan mode manual pada transmisi Ignis GL AGS melewati tanjakan.

Alhasil, karena keasyikan nge-gas saya jadi lupa memindahkan posisi tuas transmisi ke mode manual.

Tapi tidak mengapa, dengan menggunakan pilihan mode matik, Ignis GL dengan transmisi AGS ini saya bisa melewati tanjakan di kawasan Dlingo. Mantab juga.

Dengan pilihan mode matik, saya lebih enjoy melewati tanjakan. saya perlu lagi memindahkan tuas transmisi ke posisi + / - .

Perpindahan otomotis posisi gear tinggi ke rendah cukup terasa ketika melewati tanjakan terjal. Terasa ada sundulan terutama dari posisi D2 ke gear paling rendah D1.

Ah,..., saya gaspol saja. Tetap injak pedal gas lebih dalam lagi.

Dengan BBM Pertamax dari Pertamina, mesin K12, 1200cc bertenaga 83 dk pada Ignis ini terasa gesit melibas tanjakan. Tenaganya ada terus, cukuplah bikin pede.

Nah, bagaimana dengan konsumsi BBMnya sewaktu melintasi di daerah banyak tanjakan?

Ketika masih di jalan Solo-Jogya,  MID mencatat rata-rata konsumsi BBM sebesar 19,7 km/l.

Setelah sampai Dlingo, angka tersebut berubah menjadi 19,2 km/l.

Tidak banyak selisihnya, lumayan efisien kan?