GridOto.com - Dalam dunia otomotif dikenal istilah understeer dan oversteer.
Understeer dan oversteer sebenarnya adalah sebuah gejala yang umumnya terjadi pada mobil.
Understeer adalah sebuah situasi di mana mobil enggak mau belok saat tengah dipacu di kecepatan tinggi.
Secara natural, understeer ini kerap menimpa mobil dengan penggerak roda depan atau FWD (Front Wheel Drive).
(Baca Juga: Kok Bisa Komponen Karet Ini Pengaruhi Jarak Pengereman Mobil? )
Ini disebabkan roda depan yang punya tugas untuk membelokkan arah, pada mobil FWD juga menjadi sumber penggeraknya.
Saat mobil dipacu kencang, ban depan itu otomatis juga akan punya putaran yang kencang.
Semakin kencang ban berputar, maka traksi (cengkraman) ke aspal semakin berkurang.
Akhirnya saat roda masih kencang berputar (dipacu pada kecepatan tinggi) saat dibelokkan, ban menjadi kehilangan traksi.
Mobilpun akhirnya tetap ngeloyor ke depan meski setir sudah kita belokkan.
(Baca Juga: Biar Hasil Maksimal, Begini Urutan Upgrade Sistem Pengereman di Motor)
Kebalikan dari understeer, oversteer adalah kondisi di mana ban belakang yang kehilangan traksi.
Ini terjadi pada mobil dengan penggerak roda belakang atau RWD (Rear Wheel Drive).
Efeknya saat di kecepatan tinggi dan mobil dibelokkan, maka bagian belakang mobil akan membuang ke depan.
Oversteer ini juga sering disebut dengan nge-drift.
Understeer dan oversteer ini erat hubungannya dengan kondisi ban yang kita pakai.
Biasanya kondisi ini terjadi saat alur pada ban mobil kita udah pada tipis sob.
Yuk simak video berikut.