GridOto.com- Rekayasa lalu lintas berupa jalur one way untuk pemudik telah disiapkan pemerintah.
Untuk arus mudik jalur one way dari KM 29 hingga KM 262 berlangsung pada30-31 Mei dan 1-2 Juni.
Rekayasa ini dipastikan akan membuat kepadatan arus kendaraan di jalan tol Brebes Barat kilometer 263.
“Ini menjadi titik pertemuan antara kendaraan dari arah Jakarta dan dari arah timur. Kami bersama Kepolisian dan Jasa Marga telah menyiapkan strategi untuk mengantisipasi kepadatan,” jelas Budi Karya Sumadi, Menteri Perhubungan.
(Baca Juga: Jalan Tol Trans Jawa Satu Arah saat Libur Lebaran, Jalur Cianjur hingga Puncak Bogor Kena Imbasnya)
Direktur Utama PT Jasa Marga Desi Arryani, mengatakan, diperkirakan jumlah kendaraan yang akan menuju ke arah Jawa Tengah akan semakin berkurang.
Hal ini karena banyak pemudik yang sudah keluar dari gerbang tol (GT) Ciperna kilometer 205, GT Pejagan kilometer 248 dan beberapa gerbang tol lainnya yang berada sebelum GT Brebes Barat.
Sehingga jumlah kendaraan yang akan keluar dari GT Brebes Barat diperkirakan akan sudah jauh berkurang.
Namun begitu, PT Jasa Marga akan tetap mengatur arus agar tidak terjadi kekacauan pada titik pertemuan kendaraan dari arah barat dan timur.
"Perkiraan jumlah kendaraan sebanyak 150.000 di Cikarang Utama, di Cikampek sudah 75.000 atau 80.000 kendaraan paling banyak," ungkapnya.
Kemudian Palimanan Kanci lebih banyak lagi yang keluar terutama di Ciperna.
Lanjut Palimanan Kanci, Kanci Pejagan, berakhir di Brebes Barat.
"Di sini akan tetap diatur sedemikian rupa sehingga tidak padat," ungkapnya.
Salah satu peraturan yang diterapkan agar tidak terjadi kepadatan pada titik Brebes Barat adalah dengan mengatur jalur khusus untuk kendaraan besar dan kecil mulai dari ruas tol Cikarang Utama.
Untuk kendaraan besar, pengendara harus melalui jalur A (arah ke Timur Jawa).
Sedangkan untuk pengendara dengan kendaraan kecil dapat melalui kedua jalur baik jalur A dan jalur B (arah ke Jakarta).
"Kami sudah membahas bersama dengan Kapolres dan pengelola Pejagan Pemalang Toll Road, dan bahkan sudah dilakukan simulasi," bilang Desi.
Jadi diharapkan tidak akan terjadi kekacauan karena penumpukan di sana, dengan catatan mulai dari Cikarang Utama kendaraan besar harus di jalur A saja, tidak boleh ambil jalur B.
"Sementara kendaraan kecil boleh di jalur A dan B," jelas Desi.
Selain itu, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi menyampaikan bahwa untuk arus mudik lebaran tahun ini ke arah Jawa Tengah akan banyak di dominasi oleh pemudik yang menuju ke arah Semarang, Kartasura, dan Tegal.
"Hasil survei kemarin di Jateng itu paling banyak keluar ke arah Semarang, yang kedua ke Kartasura, dan ketiga Tegal. Itu paling banyak," ujar Budi Setiyadi.