Jangan Disamakan, Cara Pasang Busi Baru dan Bekas Itu Berbeda Lho!

Muhammad Farhan - Jumat, 17 Mei 2019 | 14:40 WIB

Ring busi baru dan lama punya bentuk berbeda (Muhammad Farhan - )

GridOto.com – Terbilang mudah dibongkar pasang, ternyata cara pengencangan busi baru dan bekas di mesin motor prosesnya berbeda.

Caranya menjadi berbeda saat dipasang karena kondisi busi yang sudah terpakai ada perbedaan dengan busi baru.

“Dari segi material sudah ada perubahan di busi bekas, mudahnya bisa lihat dari fisiknya,” terang Diko Oktaviano, Technical Support PT. NGK Busi Indonesia kepada GridOto.com.

Jika busi baru memiliki bentuk ring busi yang masih membulat, di busi bekas ringnya sudah pipih karena pernah terpasang.

(Baca Juga : Pakai Tromol Ini Kalau Ingin Pasang Pelek Jari-jari di Yamaha NMAX)

Karena perubahan bentuk ring tersebut, maka proses pemasangan kembali busi yang pernah digunakan di mesin ada perbedaan.

“Putaran pengencangan busi baru harus lebih banyak dari busi bekas. Tujuannya agar ring menjadi pipih sehingga busi berfungsi maksimal,” yakinnya.

Dok. OTOMOTIF
Pemasangan busi bekas tidak perlu sekencang busi baru

Pada busi baru, pengencangan pakai alat setelah diputar pakai tangan perlu sekitar 1/2 sampai 3/4 putaran.

Sedangkan busi bekas atau busi yang sudah dipakai hanya cukup sekitar 30 hingga 45 derajat putaran.

(Baca Juga : Cuma Karena Miring, Mesin Honda Super Cub C125 Jadi Minim Getaran?)

Kalau terlalu kencang, risikonya busi bisa patah di mesin dan bikin susah.

Jika terlalu kendur bisa membuat kebocoran kompresi atau busi terlepas dari mesin.

Makanya, kalian harus tahu tingkat kekencangan dalam memasang busi agar pas.