GridOto.com - Bintang tim Repsol Honda dan juara dunia tujuh kali Marc Marquez, ketika masih kecil pernah bimbang. Pilih dunia balap motor atau sepak bola.
Sejak kemenangannya di MotoGP Spanyol di Jerez lalu, Marquez sedikit terlibat dengan olahraga sepak bola.
Pertama ia harus menerima kekecewaan bahwa tim jagoannya, Barcelona disingkirkan Liverpool dengan skor telak (4-0) dari ajang Liga Champions.
Sementara Sabtu lalu, RB Leipzig, klub Bundesliga yang disponsori Red Bull, meraih hasil imbang 0-0 melawan Bayern Munchen.
(Baca Juga : Marc Marquez Mengaku Kalau Dirinya Masih Belajar dari Valentino Rossi)
Sebelum menuju ke sirkuit Le Mans untuk MotoGP Prancis, Marc Marquez hadir di Red Bull Arena Leipzig karena permintaan Red Bull.
Ia menghibur 45.000 penonton sebelum dimulainya pertandingan dengan showrun di stadion dan beberapa atraksi burn-out.
Dilansir GridOto dari Speedweek.com, Marquez mengatakan ketika usianya 8 tahun ia benar-benar mencintai sepak bola, namun saat ini ia fokus dengan dunia balap motor yang telah menjadi hobinya.
"Hobi utama saya sekarang adalah sepeda motor, saya bermain sepak bola tetapi ketika saya berusia delapan tahun. Ayah saya berkata mungkin kamu harus memutuskan sekarang, sepak bola atau motor," ujar Marc Marquez.
Ia sempat bimbang karena ia suka dengan kedua olahraga tersebut, selain itu sepak bola dan balap motor biasa ia lakukan di hari yang sama yaitu hari Minggu.
(Baca Juga : Ini Alasan Alex Rins Minta Maaf ke Suzuki, Usai Sesi Tes Resmi MotoGP Spanyol)
Dengan mantap lalu ia memilih balap motor sebagai jalan hidupnya, Marquez merasa ini adalah keputusan yang tepat.
Marc Marquez juga fanatik sebagai pendukung klub sepak bola Barcelona.
"Saya ingat Ronaldinho, dia adalah idola bagi saya. Kemudian datanglah Andrés Iniesta, dan sekarang tentu saja Lionel Messi adalah pahlawan kita. Dia yang terbaik," kata Marquez.
Marc Márquez kini salah satu bintang olah raga dunia yang populer tapi tidak suka kehidupan ala kelas atas, dia rendah hati, dia tidak punya jet pribadi dan tidak suka akan kemewahan.
(Baca Juga : Payah, Jorge Lorenzo Jadi Starter Terburuk Sepanjang Sejarah Repsol Honda)
Pimpinan klasemen sementara MotoGP ini masih sama seperti dahulu ketika tinggal di kota asalnya.
Ia punya teman yang sama seperti sebelumnya dan tetap merasa tidak ada yang berubah bahkan ia berharap tidak ada yang mengenalnya.
Di sisi lain, Marquez sangat senang dapat menginspirasi banyak orang, ia bersyukur akan itu lalu ia juga punya banyak fans, hal ini cukup bagus menurutnya.
Nah, jika Marc Marquez waktu itu memilih sepak bola, akankah ia juga akan terkenal seperti sekarang?
Tentunya ia tak bisa seperti sekarang tanpa kerja keras yang total.