Banyak Pengendara Anggap Jalan Raya Pantura KM 25 Sebagai Momok, Ini Alasannya

Dida Argadea - Selasa, 14 Mei 2019 | 12:30 WIB

Ilustrasi ruas jalur Pantura (Dida Argadea - )

GridOto.com - Jalan Raya Pantura tepatnya di kilometer 25 dikeluhkan sejumlah pengendara dari arah Jakarta-Semarang.

Alasannya adalah kondisi aspal yang masuk di kawasan Subah Batang tersebut yang bergelombang parah.

Ditambah lagi aspal bergelombang tersebut berada di jalanan yang berupa tanjakan.

Bahkan tak jarang pengendara baik truk, mobil, maupun motor yang jadi mengalami trouble saat berada di kawasan ini.

(Baca Juga : Jalur Pantura Pekalongan Makin Padat Jelang Libur Lebaran, Diprediksi 50 Ribu Truk Lewat Tiap Harinya)

Seperti yang di alami Supriyanto (40) pengendara truk kontainer asal Tuban Jawa Timur, yang as roda truknya patah saat melintas di tanjakan ini.

"Dua pekan ini dua kali as roda kendaraan saya patah di tanjakan tersebut, karena kondisi jalan bergelombang parah ditambah ada tanjakan juga," paparnya saat berada Jalan Raya Pantura, Senin (13/5/2019), dikutip dari Tribunjateng.com.

Menurut Supriyanto tanjakan itu menjadi momok menakutkan terutama bagi pengendara kendaraan berat dari arah Jakarta menuju Semarang.

"Kalau lewat Jalan Tol Trans Jawa pasti uang saku kami tidak cukup, tapi kalau lewat Pantura ada tanjakan dengan kondisi jalan seperti itu, mau tidak mau harus kami lalui," ujarnya.

(Baca Juga : Kondisi Terkini Jalur Pantura Perbatasan Jabar-Jateng, Masih Ada Lubang dan Bergelombang, Wajib Ekstra Hati-hati)

TRIBUN JATENG/BUDI SUSANTO
Perbaikan Jalan Raya Pantura Batang-Pekalongan tepatnya di wilayah Subah Kabupaten Batang, Senin (13/5/2019).

Supriyatno menambahkan, saat ini para pengemudi truk tengah mengebut pekerjaannya sebelum kendaraan berat tidak diizinkan melintas di Jalan Raya Pantura jelang Lebaran.

"Biasanya H-7 hingga H+7 Lebaran truk tidak boleh melintas di Jalan Raya Pantura, maka dari itu kami kebut orderan agar untuk mengirim barang, tapi buruknya kondisi beberapa titik di Jalan Raya Pantura menjadi halangan buat kami untuk bekerja," keluhnya.

Sementara itu, Muhammad Lutfi Arianto (25) warga Tersono Kabupaten Batang, mangaku pernah terjatuh dengan motornya karena buruknya kondisi aspal di jalan tersebut.

"Kalau malam tidak ada lampu penerangan, kendaraan saya pernah standing karena menghantam aspal tak rata dan saya terjatuh untung saja tidak ada kendaraan melintas dibelakang saya," imbuhnya.

(Baca Juga : Jelang Mudik, Inilah Jalur Alternatif Pantura di Kota Pekalongan yang Disiapkan Dishub dan Polisi)

Lelaki 25 tahun itu berharap jalan yang sering ia lalui segera diperbaiki, agar pengguna jalan tidak celaka.

"Apa lagi ini jelang Lebaran pastinya banyak kendaraan melintas, semoga segera diperbaiki," tambahnya.

Berdasarkan pantauan saat ini pihak Binamarga Jateng tengah memperbaiki beberapa titik di Jalan Raya Pantura Batang-Pekalongan.

Setidaknya ada tiga titik yang sedang dilakukan perbaikan pada Senin (13/5) siang, yaitu di Jalan Raya Pantura wilayah Banyuputih Kabupaten Batang dengan dua titik perbaikan, baik dari arah barat maupun timur.

Kemudian di Jalan Lingkar Alas Roban di mana tengah dilakukan pembetonan.

Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Jalan Raya Pantura Kilometer 25 Jadi Momok Menakutkan Pengguna Jalan, Ini Sebabnya