GridOto.com - Pada bulan Ramadan, pola tidur masyarakat muslim biasanya sedikit berubah.
Karena selama bulan Ramadan umat muslim bangun pada dini hari untuk melakukan sahur, lalu di pagi harinya ada yang beraktivitas menggunakan kendaraan.
Umumnya orang akan bingung apakah harus tidur sejenak setelah sahur, atau mengisi kegiatan sembari menunggu pagi untuk beraktivitas.
Dari kacamata keselamatan berkendara, Andry Berlianto, Instruktur Keselamatan Rifat Drive Labs, menyarankan agar tidak tidur sejenak setelah sahur.
(Baca Juga : Street Manners: Tidur di Dalam Mobil yang Terparkir Boleh Saja, Begini Triknya!)
Alasannya, tidur sejenak dapat membuat badan kita terasa lemas, pusing, dan cenderung malas untuk beraktivitas.
Karena itu, Andry menyarankan masyarakat harus pintar mengatur pola tidur selama bulan puasa.
"Idealnya sih memang orang tidak boleh kekurangan tidur, apalagi jika dia mau berkendara, pasti bisa berbahaya," jelas Andry saat dihubungi GridOto.com (11/5/2019).
"Nah, di bulan puasa ini kan waktu tidur mungkin sedikit berkurang karena harus sahur. Tapi itu bisa disiasati sebenarnya, jadi jam tidurnya saat malam bisa dimajukan, lalu setelah sahur gak perlu tidur lagi," sambungnya.
(Baca Juga : Street Manners: Aman Enggak Sih Pakai Helm Cover Boneka di Jalan?)
Ia mengatakan, sehabis sahur orang bisa menjalankan aktivitas lain sebelum bekerja, atau langsung datang ke kantor lebih pagi.
"Selain kondisi jalanan yang masih lowong, di kantor juga kan bisa curi waktu tidur sebentar jika datang lebih pagi," kata Andry.
Intinya adalah, selama bulan puasa masyarakat harus pintar mengatur manajemen waktu agar tidak kurang tidur.
Kurang tidur sangat berbahaya bagi pengendara mobil ataupun motor, karena dapat menyebabkan celaka di jalan.