GridOto.com - Nasib kurang baik tampaknya dialami PT Astra Daihatsu Motor (ADM) selama berpartisipasi di ajang IIMS 2019 kemarin.
Amelia Tjandra, selaku Direktur Marketing ADM mengungkapkan, Daihatsu mengalami penurunan penjualan cukup drastis selama 11 hari pameran di ajang tersebut.
"Kalau dibangkan tahun lalu itu ada penurunan hingga 30 persen, kami itu di IIMS 2018 kemarin berhasil jual kurang lebih 600 unit," ujar Amel, Kamis (9/5/2019).
"Sedangkan SPK Daihatsu di IIMS 2019 hanya 399 unit," imbuhnya saat berada di kawasan Sunter, Jakarta Utara.
(Baca Juga : Mobil Baru Sigra Antar Penjualan Daihatsu Hingga ke Level 60 Ribu Unit, Tapi..)
Amel menambahkan, LCGC 7-penumpang andalan Daihatsu yakni Sigra masih mendominasi penjualannya, disusul oleh All New Terios diposisi kedua dan Ayla di posisi ketiga.
Tidak hanya itu, Daihatsu juga mendapatkan pesanan untuk line up kendaraan komersialnya.
"Daihatsu Sigra jadi yang paling banyak 154 unit, kedua Terios 81 unit, dan ketiga Ayla 54 unit," papar Amel lagi.
"Lalu Gran Max pikap itu ada juga yang pesan sebanyak 13 unit, Gran Max blind van 22 unit dan sisanya model lain," lanjutnya.
(Baca Juga : Komentari Layanan Aftersales Mobil Baru DFSK Glory 560 Hingga 7 Tahun, Daihatsu Sebut Gimmick)
Lebih lanjut, Amel menjelaskan pihaknya tidak merasa malu dengan apa yang Daihatsu capai di ajang tersebut.
Walaupun perolehan yang mereka kumpulkan terbilang kecil, bagi sebuah merek yang berhasil tembus sebagai nomor dua penjualan terbanyak di Tanah Air.
"Kami tidak malu dan selalu menyajikan apa adanya, brand-brand lain pun banyak yang turun sebenarnya," terang Amel.
"Karena IIMS hanya berlangsung beberapa hari dan di satu tempat. Daihatsu ada banyak outlet kok, 244 di seluruh Indonesia," tambahnya.
(Baca Juga : Inden Mengular, Jangan Harap Bisa Mudik Bareng Keluarga Naik Daihatsu Terios Baru)
Hendrayadi Lastioso, selaku Marketing & CR Division Head PT Astra International Daihatsu Sales Operation (AI-DSO) menambahkan, pihaknya tidak hanya mengumpulkan angka penjualan.
Melainkan para calon pembeli potensial atau hot prospect pun mereka catat selama berpartisipasi di ajang tersebut.
"Jadi bukan cuma jualan saja tapi hot prospect juga kami catat. Banyak yang datang dan dia tanya serius untuk kebutuhan menjelang lebaran," ucap Hendrayadi.
"Secara prospect masih cukup tinggi, oleh karena itu kami harap prospect itu bisa kami follow up di bulan Mei ini," tutupnya.