GridOto.com- Demi mendukung kelancaran arus mudik dan balik saat Lebaran 2019 nanti, saat ini jalan Tol Trans Jawa dan Tol Trans Sumatera sepanjang 1.468 kilometer telah disiapkan dan dibuka.
Pemfungsian jalan tol ini baik untuk masih berstatus fungsional maupun yang sudah operasional.
Jalan tol ini dijadikan alternatif bagi para pengendara selain melalui pantura maupun jalur selatan yang non-tol.
Sehingga diharapkan pemfungsian jalan tol ini dapat mengurai masalah arus mudik dan balik yang kerap terjadi di setiap tahunnya.
(Baca Juga : Ngeri..!! Pria Ini Tidur di Mobil Berkecepatan 120 km/jam di Jalan Tol)
Agar lebih jelasnya mengenai Tol Trans Jawa dan Tol Trans Sumatera yang telah dibuka berikut ini sejumlah faktanya.
Disebut Sudah Sepanjang 1.468 Kilometer
Lebih rincinya, Tol Trans Jawa dibuka panjang jalan mencapai 965 kilometer ditambah tiga seksi ruas Pandaan-Malang sepanjang 31 kilometer.
Sementara itu, Jalan Tol Trans Sumatera yang akan dibuka mencapai 503 kilometer, sepanjang 225 kilometer dibuka fungsional dan 278 kilometer lainnya telah operasional.
(Baca Juga : Ingat! Patuhi Rambu Lalu Lintas di Jalan Tol Bukan Berarti Berkendara Pelan)
Di sepanjang Tol Trans Jawa terdapat 71 Tempat Istirahat (TI)/Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP). Dari jumlah tersebut, 55 di antaranya telah beroperasi dan 16 lainnya masih dalam tahap konstruksi.
Namun, di sepanjang Tol Trans Sumatera, baru terdapat satu TIP tepatnya di KM 20+700 ruas Bakauheni-Terbanggi Besar.
Sarana dan Prasarana Pendukung
Selain itu, Kementerian PUPR juga akan menyiagakan 10 Mobile Toilet Unit (MTU), 11 unit Bis Toilet, 19 unit mobil tinja, dan 42 unit Mobil Tangki Air di lokasi rest area di jalan tol Trans Jawa.
(Baca Juga : Bagi yang Hobi Melintas di Bahu Jalan Tol, Ingat Aturan Ini Baik-baik)
Tim tanggap bencana disiagakan dalam rangka mengantisipasi keadaan darurat seperti banjir, genangan air, dan tanah longsor pada titik-titik rawan bencana.
Masih Dihindari Sopir Truk
Rupanya masih banyak truk yang enggan melewati jalan tol ini. Hal itu juga diakui oleh banyak sopir dan pengelola jalan tol sendiri.
Pengelola jalan tol ruas Pejagan-Pemalang misalnya, mengaku ada penurunan okupansi terutama untuk kendaraan berat atau truk.
(Baca Juga : Jalan Tol Sudah Terbentang, Kenapa Truk Masih Banyak yang Pilih Jalur Non Tol?)
Awalnya, tol tersebut sempat menjadi magnet bagi pengguna karena perjalanan bisa jadi lebih cepat dan terhindar macet di jalan arteri pantura.
Namun, lantaran tarif yang dinilai mahal, kendaraan yang masuk tol berkurang terutama untuk kendaraan berat.
"Sangat berkurang," kata Kepala Cabang Operasional PT Pejagan Pemalang Toll Road (PPTR), Ian Dwinanto, dikutip dari TribunJateng.com.