GridOto.com - Jika bicara soal Hella, mungkin sebagian besar dari kita menyebut sebuah merek aftermarket premium yang menghadirkan beragam produk untuk mobil ataupun motor.
Seperti Klakson, Wiper, Lampu, hingga perangkat-perangkat elektrik yang ada dikendaraan sudah mereka hadirkan hingga saat ini ke seluruh dunia, khususnya mobil-mobil keluaran Jerman.
Eits enggak cuma di segmen otomotif saja, Hella juga coba megembangkan bisnisnya mulai dari pertambangan hingga dunia perkapalan mereka selami.
"Kalau Hella di Indonesia itu mungkin ribuan, tapi kalau di dunia itu kurang lebih di atas 70 ribu part number atau jenis produk," papar Vincent Lo, selaku Direktur PT. Sarana Berkat, distributor resmi merek Hella di Indonesia saat ditemui GridOto.com beberapa waktu lalu.
(Baca Juga : Blak-Blakan Winston Wiyanta : Kisah Ini Buktikan Winston Mandiri Meski Jadi Anak Bos Delima Jaya)
Tapi tahukah kamu bahwa produk pertama yang mereka hadirkan bukanlah klakson, melainkan lampu untuk kendaraan.
"Hella itu kan didirikan dari tahun 1890-an, seabad lebih, dikenalnya itu cikal awalnya lampu," kata Vincent.
"Hella itu dari tahun 80 sampai 90 itu sudah buat namanya intellegent head lamp, karena memang dia ahlinya lampu," lanjutnya saat ditemui GridOto.com di kantornya yang terletak di kawasan Cideng, Jakarta.
Lantas, bagaimana cara Hella bisa bertahan hingga saat ini? mengingat saat ini banyak gempuran dari merek-merek lain yang juga bermain di segmen yang sama.
(Baca Juga : Blak-Blakan Winston Wiyanta : Enggak Hanya Korperasi, Mobil Khusus Juga Dilayani di Delima Jaya)
Vincent menambahkan, inovasi yang tiada henti dengan bergam teknologi baru yang terus Hella lahirkan merupakan kunci utama mereka untuk bisa terus eksis hingga saat ini.
Bahkan, merek asal Jerman ini sudah mengembangkan sebuah teknologi untuk diterapkan di masa mendatang.
"Nanti lampu pakai kata-kata tuh, yang di pertambangan juga kan sudah ada. Selain itu kami juga punya paten itu namanya angle eye. Kalau mau tahu yang terbaru, itu lampu LED dengan system sensor sebagai macamnya itu ada di beberapa mobil Eropa," kata Vincent lagi.
"Kedepannya Hella itu untuk mobil masa depan atau futuristik, itu orang buta atau kita tinggal duduk di belakang saja pakai GPS bisa sampai (tanpa perlu menengendarai). Nah dituntun pakai apa? pakai lampu dengan GPS Signal," imbuhnya.
(Baca Juga : Blak-blakan Winston Wiyanta: Meski Berstatus Anak Pemilik Perusahaan, tapi Memulai Karir dari Bawah)
Tentunya semua itu Hella coba imbangi dengan bahan-bahan berkualitas serta jaminan produk guna memberikan kenyamanan kepada konsumennya.
"Makanya kami berani menjamin dengan satu kata saja 'balikin' (jika di awal pembelian bermasalah), nah itu ada kata-kata sakti lagi enggak hehe. Jadi saya tidak merasa ada isu yang besar ya," terang Vincent.
"Kami menjual jutaan produk di Indonesia, yang balik lagi dan mengeluh itu memang ada. Kalau standar kami itu nol koma sekian persen itu toleransi kami," tutupnya.