GridOto.com - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengaku penyelenggaraan angkutan Lebaran 2019 harus mendapat perhatian lebih.
“Kami berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaaan Umum dan Perumahan Rakyat, dan pengelola jalan tol agar mengindentifikasi jalur rawan dan berbahaya," kata Budi di Jakarta, Kamis (25/4/2019).
Ia meminta agar dibuat rambu dan rencana teknis untuk penurunan kecepatan dalam berkendara.
Budi menambahkan, pihaknya sangat concern pada keselamatan para pemudik pengguna sepeda motor.
(Baca Juga : Kemenhub Siap Endorse Taksi Listrik Biar Enggak Mati di Tengah Jalan)
Karena menurut dia pengendara sepeda motor sebagai angkutan mudik menjadi penyebab kecelakaan saat angkutan Lebaran.
“Mudik dengan sepeda motor dengan kecepatan 60 km/jam itu melelahkan," ucapnya.
"Oleh karenanya, kami mengimbau intensif agar para pemudik pesepeda motor mengikuti program mudik gratis ya dari Corporate Social Responsibilities/CSR, untuk menambah jumlah kuota bagi para pemudik sepeda motor," lanjutnya.
Menhub Budi menyampaikan untuk moda darat diperkirakan kepadatan di jalan tol relatif bisa dihadapi.
(Baca Juga : Ada Tol Trans Jawa, Kemenhub Sebut Pengguna Transportasi Jalan Naik 20 Persen)
“Elevated Jakarta-Cikampek masih belum selesai dan masih menggunakan fasilitas yang ada, namun dengan manajemen seperti tahun lalu sepertinya masih bisa berjalan baik,” jelasnya.
Selain itu, ia menambahkan keputusan untuk memundurkan Gerbang Cikarut diharapkan memperlancar arus kendaraan.
Karenanya ia mengatakan akan melakukan pengecekan detail jalur mudik antara lain Garut, Jawa Timur, dan beberapa wilayah Sumatera.