GridOto.com - Kalau ditanya mana yang lebih penting saat turing, perjalanan atau tujuannya?
Jangan dijawab dulu, mending kamu baca dulu sampai habis kisah GridOto yang kebetulan diajak lagi jalan-jalan sama Divisi 'Tuman' alias Turing Mania dari Komunitas Honda Big Bike Jogja.
Saat persiapan berangkat menuju Dieng, Sabtu (13/4/2019) saya (penulis) memang start dari Muntilan berdua bareng Ndalem Sabranglor alias Subkhi Kuncorojati yang menggunakan Honda CB500X.
Kebetulan bulan lalu sudah diajak juga main bareng Divisi Tuman ke pantai Watu Karung di Pacitan, kala itu saya pakai KTM Duke 250. Eh lanjut dong diajak lagi ke Dieng.
"Ada trouble di Duke 250, pakai CRF250L aja. Dijamin enggak nyesel," ujar Om Uki, begitu ia kerap disapa saat saya sambangi.
(Baca Juga : Sunmori Komunitas Honda Big Bike Jogja ke Pantai Watu Karung, Enggak Takut Basah Tapi Takut Lapar!)
Sekadar info saja, saya punya tinggi badan 164 cm dengan berat 47 kg. Kelas capung begini. Apa sanggup pakai CRF250L (bukan CRF250 Rally) yang tinggi joknya saja sudah 895 mm?
Sempat ragu juga ini karena selain faktor kaki yang dijamin jinjit balet, apa kuat pantat ini duduk di jok motor trail selama dua hari menempuh ratusan kilometer?
Tapi kalau enggak dicoba, ya enggak bakalan tahu. Ya gas sajalah.
Saya start dari Muntilan pukul 15:00 WIB menembus jalan perkampungan menuju titik checkpoint di pertigaan Suroloyo, Kulonprogo.
"Enggak bakalan betul kalau lewat jalan utama, ramai sama yang kampanye. Jogja-Magelang saja sampai empat jam," tambah Om Uki yang sebagai warga lokal tentu hafal jalan-jalan pelosok.
Kesempatan nih, selama di jalanan perkampungan saya dapat waktu buat membiasakan diri dengan Honda CRF250L yang sayangnya enggak dijual langsung oleh PT Astra Honda Motor (AHM).
Kalau dibandingin dengan Honda CRF250 Rally, motor yang saya pakai terasa lebih enteng dan nyaman buat meliuk-liuk sebab beratnya lebih enteng 10 kg. Kalau mesin sih sama, 250cc DOHC dengan power 24 dk dengan torsi 22 Nm.
Itu kalau standar ya, sebab Honda CRF250L yang saya pakai ternyata sudah dikorek lagi sama Om Uki yang emang gatel tangannya kalau lihat mesin standar.
"Torsinya udah tembus 30 Nm tuh," bisiknya.
Menunggu sekitar setengah jam di pertigaan Suroloyo akhirnya muncul juga 2 unit CB500X, 1 CB500F, 1 Honda Africa Twin, 1 CRF250 Rally, dan yang bikin kaget, 1 CRF150L yang dikawal Eko Purnomo, Big Bike Manager Astra Motor Jogja dengan Honda Rebel.
Namanya juga komunitas tuman, enggak peduli pakai motornya apa, yang penting ngegas!