GridOto.com-Viskositas oli atau tingkat kekentalan oli mesin bisa dilihat di label kemasan oli.
Standar yang mengatur kekentalan yakni SAE (Society of Automotive Engineers).
Biasanya tertulis angka seperti 5W-40, 5W-30 atau 15W-40, dan sebagainya.
Nah, untuk oli mesin diesel sendiri orang awam pasti beranggapan viskositasnya tinggi atau kental.
(Baca Juga : Pilih Oli Mesin Diesel Harus Perhatikan Spesifikasi Ini, Jangan Salah!)
Eits, ternyata enggak sepenuhnya benar lho.
"Oli diesel untuk mesin modern enggak juga terlalu kental lho, buktinya ada beberapa merek oli sampai 5W-30. Viskositas ini sama dengan oli untuk mesin bensin," ucap David Tandjung, Pemilik Toda, salah satu toko oli terlengkap di bilangan Kepala Gading, Jakarta Utara.
SAE yang rendah ini pastinya sudah disesuaikan dengan kebutuhan mesin itu sendiri.
Sebagai contoh mobil diesel di Eropa membutuhkan oli yang viskositasnya rendah karena harus bertahan untuk 4 musim.
Jadi oli harus mampu bertahan di musim dingin.
(Baca Juga : Boleh Enggak Ganti-Ganti Merek Oli Mesin Diesel, Ini Jawabannya)
Dan pastinya oli mesin yang viskositasnya rendah juga mampu melumasi komponen mesin di celah-celah tersempit.
"Adanya oli dengan SAE yang rendah pun karena pabrikan mesin pasti merekomendasikan oli dengan spek SAE yang rendah. Jadi enggak bisa bila pabrikan sudah merekomedasikan oli mesin yang encer namun dipaksakan menggunakan oli yang kental," tambah David.
Maka dari itu, pabrikan oli membuat spek oli dengan viskositas rendah.
Namun, bukan berarti oli dengan viskositas rendah dipaksakan untuk mesin konvensional yang membutuhkan viskositas tinggi.
Semua harus kembali ke buku manual yang sudah dibuat masing-masing pabrikan.