GridOto.com – Pada putaran kedua MotoGP 2019 di sirkuit Termas de Rio Hondo, Argetina, hari Minggu kemarin, ada yang berbeda pada tampilan motor Jack Miller.
Bukan hanya hilangnya nama sponsor Alma, karena pemiliknya terjerat kasus korupsi.
Sehingga nama atau logo Alma tidak lagi terlihat di motor dan pakaian pembalap tim Pramac.
Tetapi perbedaan yang dimaksud terletak pada nomor di motor Jack Miller.
(Baca Juga : Otorace: MotoGP 2019 Jadi Musim Krusial Bagi Jack Miller, Ini Sebabnya)
Jika diperhatikan, nomor 43 pada fairing depan motor Ducati GP19 tunggangan Jack Miller berbeda dari sebelumnya.
Jika pada biasanya atau balapan pembuka musim ini di MotoGP Qatar, nomor motornya berwarna oranye, di MotoGP Argentina warnanya hitam.
New #43 for @jackmilleraus#ChristchurchMosqueShooting ????@pramacracing @motogp pic.twitter.com/ydf0FP9UmX
— Pramac Racing MotoGP (@pramacracing) March 28, 2019
Warna hitam sebagai latar belakang dari daun pakis perak.
Itu adalah bendera Selandia Baru.
Bendera daun pakis perak dapat digunakan sebagai bendera tidak resmi Selandia Baru.
Bendera daun pakis perak aslinya digunakan dalam lambang tim perwakilan militer dan olahraga di tahun 1980-an.
Lalu, apa hubungannya dengan Jack Miller, pembalap berkebangsaan Australia ini?
(Baca Juga : 6 Alasan Fans MotoGP untuk Terus Mencintai Valentino Rossi, Apa Saja?)
Rupanya Jack Miller menggunakan desain nomor balapnya dengan bendera daun pakis perak di MotoGP Argentina itu, untuk menghormati para korban penembakan di Christchurch, Selandia Baru.
Pada akun Instagramnya, Jack Miller sempat mengucapkan rasa duka mendalam atas serangan di masjid yang menewaskan 50 orang dan puluhan orang cedera, pada 15 Maret 2019.