GridOto.com – Faktor lain penggemar tetap mencintai Valentino Rossi, karena pembalap idolanya ini memiliki banyak musuh saat bertarung di sirkuit.
Hal ini tentunya membuat penggemar ingin terus mengamati sepak terjang Valentino Rossi di lintasan.
Para penggemar tentu menyukai persaingan, dan Rossi telah memiliki banyak musuh sepanjang tahun.
Dia mungkin menjadi ikon bagi generasi pembalap yang lebih muda.
(Baca Juga : Otorace: Jadi Rival Terberat Valentino Rossi, Begini Respon Max Biaggi)
Tetapi jika mereka bertarung dengannya untuk mendapatkan gelar, ia bisa menjadi musuh terburuk.
Max Biaggi dan Rossi bentrok pada seri pembuka MotoGP Jepang di Suzuka 2001.
Tahun yang sama di Catalunya mereka bertengkar di tangga menuju podium.
Keduanya menyangkal saling pukul, tetapi Biaggi kemudian muncul dengan goresan di wajahnya, yang katanya pada saat itu pasti disebabkan oleh nyamuk.
Pada 2004, Rossi cekcok dengan Sete Gibernau di Qatar.
Rossi terdegradasi ke grid paling belakang, menyusul keluhan dari tim Gresini Honda tempat Gibernau.
Setahun kemudian mereka masuk bareng di tikungan terakhir sirkuit Jerez.
Gibernau mengeluh mengenai gaya mengendarai Rossi yang agresif.
Pembalap lain yang kritis terhadap Rossi adalah juara dua kali Casey Stoner.
(Baca Juga : Casey Stoner Bilang Belum Waktunya Bagi Valentino Rossi Pensiun dari MotoGP)
Pada 2008 keduanya terlibat persaingan ketat di sirkuit Laguna Seca, Amerika, setelah Rossi bermanuver di Corkscrew.
Stoner yang mengendarai Ducati, jatuh, Rossi memenangkan lomba dan di tahun itu meraih gelar juara dunia kedelapannya.
Pada 2009 Rossi bertengkar dengan rekan setimnya di Yamaha, Jorge Lorenzo.
Keduanya bersaing untuk berebut gelar, di GP Catalunya berakhir dengan pertarungan di tikungan terakhir.
Rossi melakukan manuver dan menang dengan keunggulan hanya 0,095 detik yang kemudian membawanya dalam perjalanan menuju gelar kesembilan dan terakhir hingga saat ini.
Sementara itu, Valentino Rossi dan Marc Marquez hingga kini belum memiliki hubungan yang baik.
Pada 2015 Rossi dihukum karena menendang Marquez dari motornya di GP Malaysia.
Punya banyak musuh di sirkuit, tentunya jadi daya tarik tersendiri bagi para penggemar MotoGP untuk terus mengikuti kiprah Rossi dalam menghadapi pesaingnya. (bersambung)