GridOto.com - Ikatan Motor Indonesia (IMI) tengah merencanakan menggelar kejuaraan nasional E-Motorsport di Indonesia.
Salah satu alasan IMI menggelar kejurnas, untuk mewadahi bakat-bakat Indonesia, yang selama ini berkompetisi di jalur profesional tanpa diwadahi federasi.
Sebagai contoh, Andika Rama Maulana yang aktif mencari kompetisi SIM Racing di luar negeri secara independen.
Berbagai kejuaraan di luar negeri seperti Malaysia, Jepang, dan Jerman telah ia juarai.
(Baca Juga : Pertama Kali Mencoba Balap Simulator, Anggota Komunitas Mobil Akui Kesulitan)
Meski E-Motorsport merupakan balap simulator yang jauh dari potensi cedera, Rama menekankan untuk tidak bermain secara asal.
"Jangan punya pikiran, kalau nabrak gapapa, kan ini cuma game'. Harus benar-benar serius lah, anggap ini balapan beneran," kata Rama
Saat ditemui GridOto.com pada Sabtu (23/3/2019) Rama pun membagikan tiga kiat sukses untuk menjadi atlet E-Motorsport.
Passion
Menurutnya, passion adalah hal terpenting untuk berkarir sebagai atlet E-Motorsport.
(Baca Juga : IMI Kenalkan Balap Simulator Kepada Komunitas Mobil)
Alasannya, lama kelamaan seseorang akan memiliki rasa jenuh dalam bermain SIM Racing.
"Nggak bisa dipungkiri saya juga sempat bosan main ini, tapi saya bisa comeback karena memang saya punya passion di dunia balap," ucap Rama.
Menurutnya, dengan passion yang kuat calon atlet E-Motorsport akan bisa melewati titik jenuh tersebut.
Kemauan Untuk Belajar
Hal kedua yang disoroti Rama adalah niat seseorang untuk terus belajar mendalami dunia SIM Racing.
(Baca Juga : Begini Konsep Balap Digital yang Diusung IMI dan SIM Racer Indonesia)
Menurutnya, semakin jauh seseorang menekuni SIM Racing, maka semakin banyak yang harus dipelajari.
"Mulai dari mempelajari set-up mobil yang pas kayak gimana, belajar menyesuaikan settingan mobil dengan cuaca, track dan lain-lain, itu harus selalu dipelajari," kata Rama yang mengaku banyak belajar dari forum dan buku sebagai literasinya.
"Karena kalau gak belajar settingan mobil dan sebagainya, kita pasti kalah sama kompetitor yang mengerti soal itu," ungkapnya.
Jangan Terpaku dengan Alat
Terakhir, Rama berpesan agar orang-orang yang ingin terjun ke dunia E-Motorsport untuk tidak terlalu berfokus pada alat yang digunakan.
Menurutnya, olahraga ini mengedepankan skill ketimbang alat.
"Minimal pakai setir lah, kalau alat lainnya mah gak pengaruh, yang penting itu skill," jelasnya.
Ia menceritakan, saat awal bermain SIM Racing, dirinya menggunakan keyboard dan mouse sebagai alat kontrol dalam bermain.