"Jadi saya harus memiringkan tubuh saya ke kiri, dan itu adalah momen panik buat saya," imbuhnya.
(Baca Juga : Menang di F1 Australia, Valtteir Bottas Siap Bersaing dengan Lewis Hamilton)
Hal tersebut juga dirasakan pembalap Red Bull, Pierre Gasly
"Dengan sayap belakang yang lebih besar, saya tidak bisa melihat lampu start dari grid," ucap Gasly.
"Jadi saya harus melihat reaksi dari mobil lain. Akibatnya saya kehilangan beberapa posisi," jelas Gasly.
Dengan kehadiran regulasi aerodinamika anyar di 2019, sayap belakang memang menjadi 100 mm lebih lebar dan 70 mm lebih tinggi.
(Baca Juga : Pakai Mesin Honda, Tim Red Bull Yakin Juara Dunia F1 Tahun Ini)
Karena lampu start F1 memiliki tinggi yang sama di semua sirkuit, kemungkinan besar masalah ini akan terulang lagi di balapan-balapan berikutnya.
FIA sedang mencari solusi permanen yang diharapkan bisa siap diterapkan untuk ronde berikutnya di F1 Bahrain.