GridOto.com - Kerugian akibat kemacetan lalu lintas setiap tahun terus meningkat.
Demikian disampaikan Presiden Joko Widodo dalam rapat terbatas mengenai pengelolaan transportasi Jabodetabek.
Jokowi mengaku kemacetan yang terjadi di kota-kota besar seperti Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi sudah menimbulkan kerugian yang sangat besar.
"Bukan bertahun, tapi sudah berpuluh tahun," kata Jokowi melalui keterangan Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Rabu (20/3/2019).
(Baca Juga : Begini Pesan Presiden Joko Widodo Untuk Para Pengemudi Truk)
Data Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional menunjukkan di Jabodetabek kerugian mencapai Rp 65 triliun.
"Seperti yang pernah saya sampaikan, studi Bappenas ditemukan angka kerugian Rp 65 triliun karena kemacetan di Jabodetabek setiap tahunnya, bahkan Pak Wapres dan Gubernur menyampaikan angka sampai Rp100 triliun," tuturnya.
Angka kerugian tersebut dirasa sudah sangat besar.
Wajar saja, angka segitu kalau untuk beli Toota Avanza 2019 tipe 1.3 E A/T, yang dijual Rp 202,3 juta, bisa dapat nyaris 325.000 unit lo.
Jokowi mengatakan, sudah saatnya bagi seluruh pihak untuk melakukan penataan.
(Baca Juga : Terlihat di Pertemuan Dorna dan Presiden Jokowi, AHM Terlibat MotoGP Indonesia?)
"Tidak ada lagi yang namanya ego sektoral, ego kementerian, dan ego daerah, saya kira semuanya yang ada adalah kepentingan nasional," ucap Presiden.
Selain itu, sebagaimana yang sering disampaikan Jokowi, pembangunan moda transportasi massal yang saat ini sedang digalakkan diminta untuk saling terintegrasi antara satu dengan lainnya.
Pembangunan tersebut diarahkan untuk mendukung pengembangan kawasan berbasis transit oriented development, yang mengintegrasikan sistem transit transportasi dan tata guna lahan untuk mengurangi mobilitas penduduk dan penggunaan kendaraan pribadi.
"Saya meyakini bahwa langkah-langkah tersebut akan sangat mengurangi kemacetan yang ada di Jabodetabek, dan kami harapkan dengan selesainya MRT dan LRT serta yang lainnya, kita akan mendapatkan sebuah layanan transportasi massal yang aman, nyaman, dan yang lebih baik," tandasnya.