GridOto.com - Penjualan mobil murah ramah lingkungan alias Low Cost Green Car (LCGC), memang mengalami penyusutan dalam beberapa waktu belakangan.
Bahkan, hal itu diakui oleh Toyota-Astra Motor (TAM) yang turut bermain di segmen LCGC lewat dua produknya, Calya dan Agya.
Menurut Anton Jimmy, Direktur Marketing PT TAM, Calya kini menjadi tulang punggung Toyota di segmen LCGC dengan penjualan sekitar 5.000 hingga 6.000 unit per bulan.
"LCGC mungkin trennya sudah lewat, jadi kami lihat tren komposisi market sekitar 20 persen untuk satu atau dua tahun ini," ucap Anton beberapa waktu lalu.
(Baca Juga : Daihatsu Punya Ayla Turbo, Toyota Ogah Agya Ikut-ikutan)
"Calya penjualannya sekitar 5.000-6.000 unit per bulan, sedangkan Agya hanya 3.000 unit. Porsinya memang lebih besar 7-seater," tambahnya.
Tetapi, situasi itu tampaknya tak berlaku untuk penjualan mobil bekas di Toyota Trust, dealer mobil bekas resmi Toyota yang berada di bawah naungan Auto2000.
Pasalnya, di Toyota Trust konsumen justru lebih banyak mencari Agya ketimbang Calya.
Mengapa demikian? Menurut Abdul Rahim Amihsa, Sales Supervisor Toyota Trust, karakter dan kebutuhan konsumen mobil bekas dan mobil baru memang berbeda.
(Baca Juga : Intip Nih Harga Bekas Toyota Calya, Menurut Kamu Masih Oke Enggak?)
Secara umum, ia menilai konsumen mobil bekas terbagi menjadi dua tipe berdasarkan kebutuhannya.
"Kalau pembeli mobil bekas sih mungkin karena customer mobkas itu terbagi dua. Pertama untuk first car, jadi memang mobil itu adalah mobil pertamanya," kata Abdul Rahim Amihsa.
"Yang kedua, justru untuk second car. Jadi untuk dipakai anaknya atau untuk istrinya," imbuhnya.
Tetapi, ia mengakui konsumen Toyota Trust sebagian besar membeli mobil untuk kebutuhan mobil keduanya.
Jika mengacu pada karakter konsumen yang cenderung membeli mobkas sebagai mobil kedua mereka, rasanya masuk akal jika konsumen lebih memilih Agya karena banderolnya lebih murah, dan tidak terlalu mementingkan jumlah kapasitas penumpang.