GridOto.com - Demi melayani Umat Hindu yang akan melaksanakan Panca Wali Krama yang digelar tiap 10 tahun di Pura Agung Besakih, ada kisah para mekanik Ngayah.
Ngayah adalah aktivitas tanpa pamrih yg dilakukan sesama umat Hindu, bdan para mekanik ini sukarela menyumbangkan keahliannya untuk Umat Hindu yang datang ke Pura Besakih.
Sebab akan datang ribuan umat Hindu dari berbagai daerah di Indonesia dan enggak sedikit yang akan menggunakan kendaraan seperti mobil atau motor.
Melihat kondisi itu, Perkumpulan Bengkel Mobil Bali (PBMB) menginisiasi pegelaran bakti sosial 'Pelayanan Anjungan Servis 24 Jam'.
(Baca Juga : Shortcut Terviral di Bali, Indah Tapi Kendaraan Sering Nyemplung Sawah)
Pelayanan ini dikhususkan bagi para pemedek yang kendaraannya mengalami kerusakan.
Ketua panitia bakti sosial, I Gede Wisnata, mengatakan bakti sosial ini memang bertujuan membantu memperbaiki kendaraan pemedek yang mogok atau mengevakuasi kendaraan jika tidak bisa diperbaiki di tempat.
Bakti sosial ini sudah dilakukan PBMB untuk ketiga kalinya sejak tahun 2017. Tahun ini terasa spesial karena bertepatan Panca Wali Krama.
"Biasanya kita melaksanakan layanan ini tiap tahunnya selama 21 hari. Namun bertepatan dengan Aci Panca Wali Krama yang diadakan di tahun 2019, kita mengadakannya lebih. Dalam artian selama 1 bulan 7 hari,” kata Wisnata yang dikutip dari Tribun Bali di bengkel mobilnya di Jl ByPass Prof Ida Bagus Mantra, Ketewel, Gianyar, Senin (11/3).
Wisnata pun mengaku memiliki pengalaman suka dan duka saat melakukan kegiatan sosial ini pada 2017 dan 2018.
Misalnya saat dirinya dan teman-temannya mendirikan tenda dengan bambu, namun roboh karena hujan besar.
“Akhirnya, saya dan teman-teman kehujanan sampai tidur tanpa tenda. Namun hal itu hanya sekelumit saja, lebih banyak hal yang menyenangkan dari itu, apalagi niat tulus ikhlas membantu sesama,” ujarnya sumringah.
Dalam kegiatan ngayah ini, PBMB mendirikan sejumlah posko di jalur-jalur menuju Besakih. Mereka fokus pada jalur-jalur ekstrim.
"Ada tiga titik jalur yang dipergunakan dalam mengevakuasi kendaraan yang macet. Pertama di jalur utama yang dari Bukit Jambul menuju Pura Besakih, kedua dari Pempatan menuju Pura Besakih di jalur Kunyitan yang memiliki kepadatan dan tanjakan ekstrim. Ketiga ada jalur dari Muncan melewati Batu Sesah," katanya.
(Baca Juga : Lamborghini Club Indonesia Touring dan Explore Tempat Eksotis di Bali)
Titik pusat dari posko utama dari layanan ini ada di Kedundung.
"Mengapa kita di situ, karena lebih memudahkan ketika jalur ini mengevakuasi. Bila mana kendaraan mogok di masing-masing tempat parkir kita sudah memasang spanduk yang bertuliskan layanan servis 24 jam.
"Di sana ada nomor-nomor yang dipajang. Bukan hanya itu, kita sudah sebar di medsos. Pemedek bisa saja langsung singgah jika ingin memeriksa kondisi mobilnya. Itu lebih baik dan bagus ketimbang rusak dahulu. Jika merasa kurang enak saat menuju ke sana bisa singgah dulu mengecek kendaraan," ucapnya.
Adapun mekanik-mekanik yang diterjunkan ialah mekanik dari bengkel yang sudah bergabung di PBMB yang berjumlah 180 bengkel mobil.
"Kita menerjunkan mekanik-mekanik bengkel mobil se-Bali terdiri atas 180 bengkel. Mereka terbagi dalam bentuk tim, setiap harinya mereka ngayah sebagaimana motto kita ngayah bersama keluarga PBMB."
(Baca Juga : Mantap! Komunitas Rebel Owner Community Turing Jakarta - Bali)
"Tiap harinya ada 10-15 bengkel yang menerjunkan mekanik-mekaniknya sekitar 2-4 orang setiap bengkelnya, itu hari biasa. Kalau hari libur seperti Sabtu dan Minggu, kita meningkatkan lagi personilnya menjadi 20-25 bengkel karena kepadatan pada saat waktu libur," jelasnya merincikan.
Dengan adanya upaya ini, para pemedek diharapkan bisa tenang dan nyaman melakukan acara persembahyangan ke Pura Besakih. Apalagi pelayanan ini bersifat gratis.
"Hal itu kita lakukan bisa langsung di tempat atau dibawa ke pos pelayanan kita. Itu semua kami lakukan gratis kecuali ada pembayaran sparepart karena kami tidak bisa menanggung sparepart."
"Jadi kami hanya di bidang jasa, atau perbaikan,” ujar penggemar mobil Jimny ini.
Selama tahun 2017, ujarnya, sekitar 350 kendaraan yang dikerjakan.
Pada kegiatan kedua, tahun 2018, mungkin sudah banyak yang tahu, pelayanan semakin bertambah menjadi 550 kendaraan.
(Baca Juga : Review Lengkap Vespa GTS 300, Sambil Riding Dari Bali Menuju Bromo)
Dan, pada tahun ini dia memprediksi lebih bahkan hingga ribuan karena bertepatan dengan Aci Panca Wali Krama.
"Kemarin aja baru kita buka ada lima kendaraan yang sudah kita rescue. Saat ini masih nganceng di Pura Besakih ada dua kendaraan," ujarnya.
Wisnata mengucapkan terima kasih kepada BPBD Provinsi dan Karangasem yang sudah menyediakan tenda untuk berteduh.
Ia pun berharap Pemkab Karangasem dan Pemprov Bali dapat membantu kegiatan ini setiap tahunnya.
"Kita juga berharap pemerintah bisa memberikan kami peralatannya, karena peralatan ini kita meminta kepada rekan anggota. Terus terang kami mayoritas UMKM, otomatis bengkelnya standarnya masih di bawah."
(Baca Juga : Istimewa! Begini Layanan BMW Motorrad Untuk Konsumen di Luar Jakarta, Bali, dan Surabaya)
"Misalnya punya dongkrak 10, mereka pergunakan 2, kunci roda 2 dipinjamkan 1. Kalau pemerintah bisa mengagendakan ini, peralatan itu bisa kita pakai tiap tahunnya, tidak lagi meminta ke anggota. Sumber dana juga masih dari anggota sendiri,” katanya.
Selama ini PBMB mengadakan kegiatan ini secara mandiri.
Mereka ngayah sampai menutup bengkelnya, kemudian meminjamkan peralatan, menyumbangkan dana, hingga mencari sponsor dari masing-masing bengkel yang punya rekanan bisnis.
Kedepannya tidak menutup kemungkinan pelayanan gratis ini juga diadakan di pura lainnya di Bali. PBMB selalu siap ngayah dengan tulus dan ikhlas.
Selain itu, PBMB juga pernah melakukan layanan ini di saat hari besar agama lain, seperti pada saat Mudik Lebaran. Servis mudik gratis juga sudah dilakukan tiga kali di Jembatan Timbang Gilimanuk.
Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Kisah Mekanik Ngayah 24 Jam di Pura Besakih, Kehujanan Sampai Tidur Tanpa Tenda