Selain Overheat, Ini Efeknya Kalau Tidak Kuras Radiator Secara Berkala

Muhammad Farhan - Rabu, 13 Maret 2019 | 15:15 WIB

Cover radiator melindungi sistem pendinginan mesin. (Muhammad Farhan - )

GridOto.com – Sebagai komponen penting pada mesin motor berpendingin cairan, kondisi radiator perlu dirawat dengan cara dikuras berkala.

Sebab seiring pemakaian, kualitas dari cairan radiator yang terpakai dapat menurun dan mengalami pengurangan volume.

Kalau diabaikan, risikonya kinerja mesin jadi kurang maksimal dan membuka peluang terjadinya overheat.

“Tujuan dari kuras berkala tentu untuk menjaga kondisi cairan radiator selalu dalam kondisi prima buat mendinginkan mesin saat panas,” jelas Misto, pemilik bengkel Java Motor Sport (JMS) di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan kepada GridOto.com.

(Baca Juga : Motor Jenis Sport Fairing Terasa Lebih Panas Ketika Dipakai, Benarkah?)

Jika cairan radiator dipakai dalam jangka panjang dan tidak diganti baru, efeknya pun malah dapat merusak sistem pendinginan dan mesin.

“Selain ada yang menguap, selebihnya bisa mengendap di saluran pendinginan seperti water jacket, slang hingga radiator itu sendiri,” tambahnya.

Fariz
Pastikan cairan radiator tetap berada tepat di garis maksimum pada reservoir

Jika diperiksa, cairan tersebut dapat mengental dan menimbulkan korosi atau kerak di saluran pendinginan.

Hasilnya, lapisan besi plat di radiator bisa terkikis dan efek paling parahnya dapat mengalami kebocoran cairan pendingin.

(Baca Juga : Banyak yang Enggak Paham, Mengenal Fungsi Stabilizer Setang Pada Motor)

Gejalanya, mesin motor jadi cepat panas dan mudah overheat saat dipakai meskipun rute perjalanan lancar atau dalam jarak dekat.

Agar kondisi sistem pendingin cairan tetap prima, lakukan kuras radiator setiap 5-7 ribu kilometer sekali dan tambahkan bila sudah berada di garis minimum pada reservoir cairan radiator.