GridOto.com- Pernah mendengar istilah ecopassage atau wildlife crossing? Istilah ini digunakan untuk menyebut struktur yang dibangun sebagai bentuk perlintasan satwa liar agar meminimalisir dampak pembangunan di habitatnya.
Nah, berbeda dengan bentuk proyek tol lainnya, Jalan Tol Pekanbaru-Dumai akan cukup istimewa karena akan mengadopsi wildlife crossing, Sob.
Dalam jaringan Tol Trans Sumatera ini diracang agar dapat mengakomodasi keanekaragaman hayati Pulau Sumatera atau Sumatera Biodiversity.
Sebagai detailnya seksi IV dan V dari Tol Pekanbaru-Dumai akan melewati kawasan habitat gajah Balai Raja di Kecamatan Pinggir, Kabupaten Siak yang diperkirakan habitat dari 25 ekor gajah.
(Baca Juga : Keren! Yogyakarta Bakal Punya Underpass Terpanjang di Indonesia, Simak Videonya)
Tol Pekanbaru-Dumai membentang sepanjang 131,48 kilometer. Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT)-nya diteken pada 20 April 2016.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR Danang Parikesit menuturkan, proyek jalan bebas hambatan ini akan dilengkapi dengan lima terowongan gajah.
Terowongan ini, lanjut Danang, terutama dibangun di kantong-kantong habitat gajah seperti Balai Raja, Kecamatan Pinggir, Kabupaten Siak.
PT Hutama Karya (Persero) selaku Badan Usaha Jalan Tol (BUJT), menurut Danang, telah berkoordinasi dengan Direktorat Jenderal Bina Marga, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Riau (BBKSDA), dan World Wild Fun (WWF) untuk membangun jalur perlintasan gajah.
"Gajah merupakan salah satu kekayaan dalam Sumatera Biodiversity ini. Kami akan buat terowongan khusus untuk mereka melintas," ujar Danang dilansir dalam Kompas.com.
"Terowongan dibangun supaya tidak mengganggu habitat mereka," imbuh Danang.
(Baca Juga : Enggak Lama Lagi, Tol Trans Sumatera Siap Beroperasi Lebaran Tahun Ini)
Perlintasan tersebut perlu didesain dengan memperhatikan habitat alami, koridor, dan ruang transit untuk gajah.