Masyarakat Masih Mengganggap Kecelakaan Merupakan Sebuah Nasib

Hendra - Rabu, 6 Maret 2019 | 08:30 WIB

Ilustrasi. Kecelakaan maut di Subang (Hendra - )

GridOto.com- Kecelakaan bermotor di Indonesia tergolong tinggi. 

Hal itu, terlihat data kecelakaan yang dihimpun pihak kepolisian.

Misal, pada tahun 2017 misalnya data kejadian kecelakaan sebesar 103,649 kejadian dengan korban meninggal lebih 30 ribu jiwa.

Sayangnya, kesadaran masyarakat akan keselamatan berkendara masih rendah.

(Baca Juga : Polisi Dalami Kecelakaan yang Menewaskan Ajudan Bupati Demak)

Masyarakat Transportsasi Indonesia (MTI) memberikan catatanya mengenai masalah transportasi jalan.

Tterutama terkait kecelakaan yang sudah terjadi, di acara Millenial Road Safety Festival di kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Selasa (5/3/2019).

MTI yang diwakili Agus Mulyono, mengatakan, masyarakat tidak menganggap kecelakaan sebagai hal yang teknis terkait kesalahan dalam berlalu lintas.

"Kecelakaan terkandung unsur 'nasib' sering menyulitkan investigasinya, data dan informasi penyebabnya menjadi amat terbatas dan tidak akurat," ujar Agus.

Selain itu, MTI mencatat masalah soal rendahnya kepedulian terhadap keselamatan berlalu lintas adalah, menganggap kecelakaan sebagai urusan pribadi.

"Kondisi ini yang mempersulit dalam menginvestigasi kecelakaan," jelas Agus.

Menurutnya, dengan sikap masyarakat demikian, data investigasi yang seharusnya bisa menjadi bahan kajian untuk melihat masalah lebih tepat malah terabaikan.