GridOto.com - Banyak pengemudi yang belum mengetahui bagaimana memposisikan tangan di setir yang benar.
Beragam pengemudi memiliki kebiasan dalam memegang setir, tidak jarang pengemudi yang hanya memagang setir asal nyaman saja, padahal salah posisi tangan di setir berisiko kecelakaan fatal.
"Driving posture akan menentukan kemudahan kita dalam mengendalikan kendaraan dan membuat presisi dari kendaraan, oleh karena itu penempatan tangan harus tepat agar tangan dan badan tidak cidera parah ketika crash," ucap Jusri Pulubuhu, Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC).
Cara yang paling mudah untuk mengetahui posisi tangan di setir adalah dengan analogi jam, telapak tangan kiri di angka 9, kemudian telapak tangan di angka 3.
(Baca Juga : Teknik Memegang Setir yang Benar, Begini Nih Caranya Beib)
"Untuk posisi tangan ketika berkendara sebaiknya selalu siap di posisi 9 & 3. Posisi tersebut adalah posisi terkuat dan memiliki sudut lengan terluas dibandingkan posisi lainnya. Karena memiliki posisi yg luas ini maka ketika sewaktu-waktu dibutuhkan untuk manuver tajam baik ke kiri maupun kanan masih cukup ruangnya," jelas Adrianto, Trainer dari Indonesia Defensive Driving center (IDDC) saat dihubungi Gridoto.com
Pengemudi yang memegang setir di angka 8 dan 4, juga di angka 10 dan 2 seperti itu berisiko terjadi kecelakaan karena tangan kita tidak kuat dan kurang siap untuk menghindar dari sesuatu di depan secara cepat.
"Salah posisi tangan bisa berisiko terlambat manuver atau manuver yang tidak sesuai dengan yang diharapkan, sehingga kemungkinan mengarah kepada kecelakaan yang sekiranya tidak dapat dihindari," ucap Adrianto
Selain itu posisi tangan di angka 10 dan 2 maupun di angka 11 dan 2, berisiko cedera yang serius pada tangan, karena posisi tersebut merupakan tempat keluarnya airbag, ketika airbag meletus, tangan menutupinya.
Lalu bagaimana memposisikan tangan ketika melakukan manuver, ini sob tipsnya.
(Baca Juga : Bongkar Rahasia Teknik Putar Setir Pull And Push Dari Ahlinya)
"Perubahan posisi telapak tangan pada saat manuver, posisi yang disarankan adalah pull and push atau tarik dorong dan hand over hand atau tangan menyilang," ucap Adrianto.
Pull and Push dilakukan dengan cara, misalnya pengemudi akan berbelok ke kiri, tangan kanan mendorong kemudi dari arah pukul 3 ke pukul 12.
Kemudian diterima oleh tangan kiri untuk ditarik ke pukul 6 dan diterima oleh tangan kanan kembali untuk didorong ke pukul 12 lagi dan seterusnya.
Demikian pula untuk berbelok ke kanan.
Ardianto menambahkan, hand over hand dalam kondisi tertentu pengemudi ingin manuver kendaraan lebih cepat
ssebagai contoh, untuk belok kiri. Jika pull and push tangan kanan hanya sampai pukul 12 mendorongnya, maka dalam metode ini dapat diteruskan mendorong sampai pukul 11 atau 10.
"Sedangkan tangan kiri dapat mengambil roda kemudi melewati pukul 12, misalkan 1 atau 2," tutupnya.