GridOto.com - Selama karir lebih dari 20 tahun di ajang balap Grand Prix, banyak sekali lawan yang sudah dihadapi Valentino Rossi.
Tapi, siapa sih lawan terberat yang pernah dilawan Valentino Rossi?
Rossi tidak menyebut 1 nama yang paling berat sob.
"Aku punya 2 grup yang jadi lawan kuat selama karirku," ungkap Rossi dilansir GridOto.com dari Sky Sport Italia.
(Baca Juga : Mobil Baru Bikin Sebastian Vettel Tak Sabar Memulai Musim F1 2019)
Grup yang dimaksud berasal dari 2 era yang berbeda.
"Pertama Loris Capirossi, Max Biaggi, dan Sete Gibernau," sambung The Doctor.
"Kedua Casey Stoner, Jorge Lorenzo, dan Marc Marquez," jelasnya.
Grup pertama adalah pembalap papan atas yang ada di MotoGP saat Rossi masih muda.
Capirossi adalah pembalap senior Rossi yang berasal dari Italia juga.
Capirex sebenarnya sudah pernah mencicipi kelas 500 cc, sebelum akhirnya turun kasta ke 250 dan bersaing dengan Rossi mulai 1998.
Di 1998, Rossi yang baru naik kelas dari 125 cc berhasil menggebrak.
Sayangnya, Rossi masih kalah dari Capirossi yang jadi juara 250 cc pada 1998.
(Baca Juga : Otorace: Masih Balap di Usia 40 Tahun, Ini Pesan Ibu Valentino Rossi)
Di 1999, Rossi akhirnya berhasil mengalahkan Capirossi dan jadi juara kelas 250 cc.
Sampai akhirnya keduanya bersaing di kelas 500 cc dan Rossi langsung meninggalkan Capirossi jauh.
Di kelas premier, Rossi bisa jadi juara dunia di tahun keduanya.
Saat itu pesaing terberatnya adalah Max Biaggi.
(Baca Juga : Otorace: Ini Penjelasan Kenapa Ban Belakang Motor MotoGP Spin!)
Biaggi jadi runner-up selama 2001 dan 2002 saat Rossi jadi juara.
Persaingan keduanya kala itu benar-benar tidak biasa.
Keduanya bahkan berkali-kali terlihat sengaja kontak di atas trek, apalagi di luar trek hubungan keduanya sempat memanas berkali-kali.
Lalu setelahnya, Rossi bersaing dengan Gibernau dan punya cerita hampir mirip seperti dengan Biaggi, walau tidak separah itu juga sih.
Rossi bikin Gibernau gagal jadi juara selama 2 musim juga.
(Baca Juga : Otorace: Luca Marini Yakin Valentino Rossi Akan Menunggunya di MotoGP)
Lalu saat Rossi sedang mendominasi MotoGP, datang pembalap muda dari Australia, yang pindah dari Honda dan langsung nyetel dengan Ducati.
Casey Stoner berhasil bikin Rossi tidak berdaya pada MotoGP 2007.
Rossi benar-benar kepayahan untuk mengejar Stoner kala itu, yang sangat kuat dengan Desmosedici-nya.
Di 2008, sebenarnya Rossi juga tidak bisa mengejar Stoner.
Beruntung buat Rossi, Stoner kena penyakit dan harus absen 2 balapan.
Rossi unggul tipis 6 poin dari Casey Stoner.
Kebayang dong kalau Stoner tidak absen di 2 balapan itu, Rossi mungkin hanya mengoleksi 8 gelar saja.
Bahkan saat Stoner pindah ke Repsol Honda dan Rossi ke Ducati, Stoner masih terlalu kuat buat Rossi, sebelum akhirnya memilih pensiun.
Jorge Lorenzo datang ke Yamaha jadi rekan Rossi pada 2008, dan langsung cukup kompetitif saat itu.
(Baca Juga : Video Perbandingan Suara Mobil F1 Ferrari dari Mesin V6, V8, V10, sampai Ngerinya Jeritan V12)
Perlahan, Lorenzo bisa menggeser tempat utama Rossi di Yamaha dan jadi juara di 2010.
Rossi memutuskan pindah ke Ducati gara-gara Lorenzo, dan kembali ke Yamaha lagi 2 tahun setelahnya, tapi masih belum bisa merebut gelar juara dari Lorenzo.
Ditambah lagi, Marc Marquez, bocah ajaib yang membinasakan dominasi pembalap lain saat itu.
Marc Marquez terus jadi favorit juara dan mempersulit langkah Rossi meraih gelar ke-10.
Bahkan, Marquez berpeluang segera mengejar rekor dan prestasi Rossi.