GridOto.com - Akhir pekan lalu PT Astra Honda Motor (AHM) mengenalkan 1 produk big bike terbarunya yang mengundang decak kagum, yaitu Honda CB650R.
Apalagi jika bukan desainnya yang menganut desain Neo Sport Cafe, desainnya retro tapi justru terlihat modern.
Secara global, motor ini menjadi pengganti Honda CB650F yang dijual sebelumnya, makanya CB650R pun masih pakai basis mesin dan sasis yang sama.
(Baca Juga : Motor China Berani Tantang Honda CB500X, Tenaganya Bersaing Tuh)
Harga jual CB650R Neo Sport Cafe ini ada diangka Rp 265 juta (on the road Jakarta), sementara CB650F dijual dengan harga Rp 237 juta.
Ada selisih Rp 28 juta dibanding sang pendahulunya, terus apa istimewanya si CB650R ini?
Desain
Sedikit bercerita, konsep Neo Sport Cafe sendiri dikenalkan Honda pertama kali tahun 2015 pada gelaran EICMA lewat kehadiran motor konsep CB4.
Lewat konsep desain ini pabrikan Jepang itu mau membawa desain motor sport tahun 1970-an kembali, tapi disesuaikan dengan selera masa kini.
Makanya jelas banget pembeda utama dari pendahulunya adalah, desainnya yang retro tapi tampil modern dan terlihat padat khas naked bike.
Lampu depan berbentuk bulat tapi sudah LED. Rumah lampu terbagi 2, atas untuk lampu dekat dan bawah untuk lampu jauh.
Lampu utama tadi dikawal DRL LED yang menyala bulat, mengikuti lekuk tepian bentuk lampu depan.
Dilihat dari samping pun batok lampu seakan sangat tipis, yang memberikan kesan bersih pada tampilannya.
(Baca Juga : Honda CB650R Konsep Neo Sport Cafe Mulai Dijual, Berapa Harganya?)
Sepakbor depan punya ukuran yang cukup minimalis, bagian belakangnya juga kurang panjang sampai bawah.
Lalu bagian tangki punya lekuk yang enggak lebay, membuatnya sedap dipandang mata.
O iya, tangki ini asli pelat enggak pakai cover plastik ya.
Tangki 15,4 liter tadi menyatu dengan shroud minimalis yang ternyata juga berfungsi sebagai air scoop.
Kemudian bodi belakang terlihat ringkas, punya lekukan sebagai pegangan saat menggeser-geser motor di parkiran.
Bisa dibilang bodi motor ini minimalis, dan dari samping terlihat padat di bagian depannya.
Makanya lihat sepakbor belakang dibuat sampai panjang kebelakang demi menutupi area roda.
Area lainnya yang sedap dipandang mata yaitu bagian mesin, terekspos seolah-olah memperlihatkan otot-otot motor ini.
Apalagi bagian 4 leher knalpot yang tersusun rapi dan menekuk kesamping, ini sudah jadi ciri khas juga pada model CB650F.
(Baca Juga : Resmi Dirilis, Inilah Wujud Neo Sports Cafe Terbaru Honda CB650R)
Fitur dan Teknologi
Lampu-lampu motor ini seluruhnya sudah LED, sehingga menguatkan kesan modern dari motor ini.
Spidometer kotak yang terlihat ramping jelas jadi fitur yang menggoda, apalagi tampilannya sudah negatif display.
Isinya pun lengkap, mulai dari spidometer, takometer, odometer, trip A dan B, average fuel, gear position, jam digital, riding time hingga penunjuk sisa bahan bakar.
Motor ini juga sudah ada pengaturan HSTC (Honda Selection Torque Control) yang posisi switch-nya ada disebelah kiri depan seperti switch passing lamp.
Kemudian kunci belum keyless, tapi sudah ada HISS (Honda Ignition Security System) yang sudah jadi standar pada big bike Honda.
(Baca Juga : Pasrah, Honda CB650 Four Dipaksa Jadi Honda Seri CL)
Dan yang membuatnya semakin nyaman, sudah ada fitur Assist & Slipper Clutch supaya handel kopling ringan ditarik.
Untuk pengereman motor ini juga sudah dikawal teknologi ABS (Anti-lock Braking System) agar roda tak mengunci saat pengereman.
Suspensi depan upside down 41 mm dari Showa, cakram ganda 310 mm dijepit kaliper 4 piston radial, serta ban 120/70-17.
Sedangkan suspensi belakang monosok tanpa link, mengikuti pergerakan lengan ayun kotak besar.
Ban belakang terbilang besar dengan ukuran 180/55-17, yang dikawal rem cakram dengan piston tunggal.
Tenaga penggerak motor ini masih sama dengan pendahulunya, 650cc 4 silinder segaris, DOHC dengan pendingin cairan.
Output tenaganya sampai 95 Hp/12.000 rpm, dengan torsi mencapai 64 Nm/8.500 rpm.
Mesin ini sudah mendapatkan revisi pada bagian intake dan exhaust, yang membuat tenaga di atas 10.000 rpm naik 5%.
Kemudian nafas mesin juga lebih panjang dengan limiter diangka 12.000 rpm, naik dari sebelumnya yang mentok di 11.000 rpm.
Riding Position
Dengan postur motor 2.130 mm x 780 mm x 1.075 mm (PxLxT), yang ada dipikiran adalah motor ini berat, namanya juga moge.
(Baca Juga : Terimbas Dolar, Harga Moge Honda Bakal Melesat)
Tapi impresi pertama duduk di atas motor ini ternyata enggak seberat yang dibayangkan.
Karena bobotnya terpangkas hingga 6 kg berkat revisi pada sasis, lengan ayun, sub-frame dan footpeg pembonceng.
Disebutkan berat basah motor ini cuma 202 kg saja, pantas mendirikan motor ini dari posisi distandar samping gampang banget.
Soal riding position, hal pertama yang dirasakan itu lebih nyaman dari CB650F yang menawarkan posisi riding agresif.
Setang tampered handle bar terasa sangat lebar, membuat posisi tangan membuka dam dada terekspos, kesannya jadi gagah.
Jok empuk dan lebar jelas membuatnya nyaman diduduki, buat jalan jauh pastinya jadi enggak cepat lelah.
Posisi pijakan kaki juga dirasa pas, enggak terlalu mundur jadi kaki enggak terlalu menekuk.
(Baca Juga : Mau Beli Moge Honda? Simak Dulu Nih Ketentuan Garansinya)
Ketinggian jok yang 810 mm enggak masalah buat rider berpostur 172 cm, kaki bisa menapak sempurna.
Secara keseluruhan, rasanya ini adalah motor yang mudah dikendalikan dan ramah untuk rata-rata postur orang Indonesia.
Kesimpulan
Desain Neo Sport Cafe jelas enggak bisa dibilang jelek, tampilannya retro tapi kuat aura modern.
Apalagi kehadirannya dirasa pas, seiring pamor motor retro yang saat ini lagi booming, dikalangan pecinta roda dua tanah air.
Dengan harga yang lebih mahal Rp 28 juta dari CB650F, motor ini juga menawarkan fitur dan teknologi yang cukup canggih.
Desain oke dan fitur cukup lengkap, motor ini jadi seperti sesuatu yang baru dengan segala keunggulan yang dimilikinya.