GridOto.com – Peduli lingkungan, pembalap Formula 2 (F2) asal Indonesia, Sean Gelael, mengajak masyarakat untuk tidak memakai sedotan plastik saat minum.
Dikatakan Sean Gelael yang juga menjadi Brand Ambassador KFC Indonesia pada konferensi pers KFC Peduli Lingkungan Untuk Laut Indonesia.
Bertempat di gerai KFC Paramount Serpong, Tangerang, Jumat (8/2/2019).
Peduli lingkungan salah satu tanggung jawab PT Fast Food Indonesia Tbk (KFC Indonesia).
(Baca Juga : Tes F1 Abu Dhabi: Ada Pembalap Indonesia Sean Gelael, Siapa Tercepat?)
Saat ini KFC Indonesia terus menggalakkan gerakan tolak sedotan sekali pakai melalui program No Straw Movement yang sudah dimulai sejak Mei 2017.
Juga Budaya Beberes yang mengajak seluruh konsumen untuk membereskan sendiri sisa makanan dan membuangnya ke tempat sampah.
Acara ini juga dihadiri Swietenia Puspa (Inisiator Divers Clean Action), Hendra Yuniarto (General Manager Marketing KFC Indonesia) dan Arnold Abdi (Managing Director Armada Kemasan).
“Yang paling sulit mengganti budaya kita,” kata Sean Gelael saat ditanya mengenai program No Straw Movement dan Budaya Beberes.
Lalu apa yang akan dilakukan Sean dalam menjalankan program ini?
“Saya akan mengajak untuk pelan-pelan, step by step, mengganti budaya kita,” ujarnya kepada awak media.
“Untuk coba menolak enggak mau pakai sedotan, seminggu, sebulan terus setahun,” lanjutnya.
(Baca Juga : Gara-gara Sean Gelael, Mobil Tim Toro Rosso F1 Ditempeli Sponsor Baru di F1 Amerika)
“Sehingga bisa berganti budaya dan juga beberes,” pungkas pembalap F2 tim Prema Racing yang disponsori KC Indonesia Jagonya Ayam.
Sean yang juga peduli lingkungan, mengaku sering menjumpai kondisi laut di Indonesia yang dipenuhi sampah plastik.
Nah, untuk itulah KFC Indonesia memulainya dengan mengurangi dan melarang penggunaan sedotan sekali pakai.
Kenapa sedotan, karena, "Ada 93 juta batang sampah sedotan setiap hari," jelas Swietenia Puspa, Inisiator Divers Clean Action yang sudah menyelam dan mengamati laut di berbagai tempat di Indonesia.
KFC Indonesia menginformasikan, sejak No Straw Movement dimulai Mei 2017, penurunan pengunaan sedotan plastik mencapai 7,2 juta batang atau setara dengan dua kali jarak Jakarta dan Surabaya, 1.440 km.
Mari sob, mulai dibiasakan tidak menggunakan sedotan plastik.