GridOto.com - PT Adira Dinamika Multi Finance (Adira Finance) catatkan hasil impresif sepanjang 2018 kemarin.
Di tengah situasi ekonomi nasional yang tidak stabil, perusahaan pembiayaan yang berdiri sejak 1990 ini berhasil meraup pendapatan mencapai Rp 38 triliun.
Hasil itu juga membuat Adira Finance mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yakni 2017.
"Tahun kemarin pembiayaan kita itu Rp 38,2 triliun, itu naik 17 persen dibandingin tahun 2017," ujar Hafid Hadeli, selaku direktur utama Adira Finance, Kamis (7/2/2019).
(Baca Juga : Adira Finance Optimis Terjadi Pertumbuhan di Sektor Otomotif Tahun Ini)
Hafid menambahkan, penyumbang tebesar pendapatan Adira Finance berasal dari sektor otomotif.
"Otomotif masih mendominasi ya, 98 persen itu kontribusi otomotif. Kalau elektronik cuma 2 persen," kata Hafid lagi saat berada di kawasan Thamrin, Jakarta.
"Secara umum merata di semua portofolio pertumbuhan portofolio, mobil baru dan bekas, motor baru dan bekas itu tumbuh cukup merata," imbuhnya.
Meskipun berhasil mengalami pertumbuhan 17 persen pada tahun 2018, untuk tahun ini Adira Finace hanya menargetkan pertumbuhan di angka 10 persen.
(Baca Juga : Penjualan Motor Naik di 2018, Adira Finance Kecipratan Manisnya)
Sebab, kenaikan suku bunga di awal tahun 2019 ini jadi tantangan terbesar.
Ada kenaikan sebesar 1,5 persen jika dibandingkan dengan awal tahun 2018 kemarin.
"Tahun ini suku bunga lebih tinggi dibandingkan tahun lalu, itu pasti mempengaruhi kemampuan orang untuk membayar cicilan pinjaman," ucap Hafid.
"Saya engga melihat ada apa-apa sekarang ini, yang utama suku bunga (tantangan terberatnya)," jelasnya.