GridOto.com - Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mengaku para membernya tengah siap menghadapi era kendaraan listrik.
Tetapi, ada beberapa hal yang menjadi tantangan para produsen untuk mengembangkan full Electric Vehicle (EV).
Menurut Kukuh Kumara, Sekretaris Umum Gaikindo, dari sisi teknis ketahanan baterai harus dikaji lebih mendalam.
Bukan tanpa sebab, ia menilai baterai kendaraan listrik selama ini hanya diuji coba pada negara beriklim sub tropis, serta negara yang memiliki suhu cenderung dingin.
(Baca Juga : Nissan pilih Thailand Sebagai Pusat Produksi Baru Mobil Listriknya)
"Kalau kita berbicara Indonesia, negara ini kan negara beriklim tropis ya, kemungkinan usia pakai baterai-nya sendiri juga akan berkurang, jadi masih perlu kajian," ucap Kukuh beberapa waktu lalu.
Selain itu, mahalnya harga jual kendaraan listrik juga disoroti Kukuh.
"Daya beli masyarakat kita belum mendukung, mobil hybrid saja paling murah sekitar Rp 500 jutaan. Sedangkan, daya beli masyarakat kita untuk kendaaran baru sekitar Rp 100 juta sampai 200 jutaan," sambungnya.
Sebagai informasi, berdasarkan info terakhir dari Satriyo Soemantri Brodjonegoro, Penasihat Khusus Kemenko bidang Maritim, Perpres kendaraan listrik sudah selesai digarap.
Menurutnya, perpres tersebut tinggal menunggu tanda tangan Presiden, dan diharapkan akan diteken pada Februari 2019.