GridOto.com - Ada tiga cara untuk membuat motor MotoGP berhenti dari kecepatan yang bisa sentuh lebih dari 340 km/jam.
Membuat laju berkurang di motor MotoGP yaitu dengan menggunakan rem depan, rem belakang dan juga engine brake.
Secara statistic, tiga faktor di motor MotoGP ini memiliki porsi masing-masing, tergantung tikungan yang dihadapi.
Rem depan memiliki porsi pemakaian 70%, rem belakang 10% dan engine brake 20% untuk membuat laju motor MotoGP berkurang.
(Baca Juga : Otorace : Belum 100%, Kapan Kondisi Marc Marquez Benar-benar Sembuh?)
(Baca Juga : Otorace : Ini Part di Motor MotoGP yang Diganti Sesuai Jarak Tempuh)
Rem depan jelas lebih besar porsinya, maka itu tak sedikit kita lihat roda belakang alias stopie ketika pembalap melakukan teknik hard braking.
Pengereman dari roda depan yang menggunakan dual carbon disc ini 100% dikontrol oleh Pembalap MotoGP itu sendiri.
Lalu, ada juga engine brake yang murni dikontrol proses kerjanya oleh elektronik seperti ECU.
Engine brake ini akan membuat putaran roda belakang semakin berkurang tanpa adanya campur tangan pembalap.
Terakhir, ada juga rem belakang yang dikontrol oleh pembalap untuk hentikan laju motor.
Untuk rem belakang motor MotoGP, biasanya masih menggunakan piringan berbahan stainless steel.
Rem belakang ini, tak hanya memiliki fungsi sebagai penghenti laju, tapi juga punya fungsi untuk mengkontrol arah laju motor MotoGP.
Pengoperasian rem belakang, umumnya melalui kaki kanan.
Tetapi, ada juga pembalap yang menggunakan thumb brake atau pengoperasiannya menggunakan jempol ketika kaki kanan mengalami cedera.
Untuk thumb brake, biasanya diletakan di setang sebelah kiri pembalap.