Merasa Lebih Bagus, Nyck de Vries Kecewa Tidak Jadi Pembalap F1

Fendi - Sabtu, 2 Februari 2019 | 16:00 WIB

Nyck de Vries saat balapan F2 tahun 2018 bersama tim Pertamina Prema Theodore Racing (Fendi - )


GridOto.com – Pembalap F2 Nyck de Vries kecewa dengan mantan rekan-rekannya yang tahun ini berlaga di balap F1, padahal menurutnya dirinya lebih bagus.

Balap F1 2019 kedatangan tiga rookie yang naik kelas dari balap F2.

George Russel sebagai juara F2 2018, Lando Norris peringkat kedua dan Alexander Albon di posisi ketiga klasemen akhir.

Nyck de Vries yang menduduki urutan empat klasemen, tidak ada yang meliriknya.

(Baca Juga : Terkendala Biaya, Alexander Albon Sempat 'Mengemis' Agar Ikut F2 2018)

Pembalap Belanda berusia 23 tahun ini bertekad untuk bisa balap F1 suatu saat nanti.

Terutama setelah dipromosikannya dua pembalap yang ia percaya, setidaknya, setara dengannya.

Dikutip GridOto.com dari f1i.com, pembalap dimaksud yaitu Lando Norris dan Alexander Albon.

Twitter/F1
Alexander Albon. Pembalap berdarah Inggris-Thailand ini direkrut tim Toro Rosso untuk balap F1 2019

"Saya sama sekali tidak ingin menjadi sombong, tetapi Norris dan Albon sungguh tidak lebih bagus dari saya," kata Nyck de Vries, berbicara kepada Friesch Dagblad dari Belanda.

"Norris hanya menang satu balapan, Albon menang empat dan saya menang tiga kali,” lanjutnya.

“Tapi itu sudah lewat. Tahun ini saya ingin membalas dendam dan balapan untuk juara dengan tim ART," ujarnya.

Ia megaku kecewa melihat mantan pesaingnya di F2 kini balap F1.

"Tentu saja kadang-kadang frustrasi untuk melihat bahwa mereka ada di sana sekarang dan bukan saya,” sebut Nyck de Vries.

Baca Juga : Ini Sepak Terjang Lando Norris, Pembalap F1 Team McLaren Tahun Depan

“Tetapi semua orang berjalan di jalan mereka sendiri, dan untuk beberapa hal itu lebih mudah daripada yang lain,” ulasnya.

fiaformula2.com
Nyck de Vries diapit Lando Norris (kiri) dan George Russell. Kedua rekannya ini memulai debut di balap F1 2019

"Beberapa tahun yang lalu, memilih McLaren adalah pilihan terbaik,” ucap De Vries yang tergabung dalam program pengembangan pembalap muda McLaren.

“Tetapi ketika kinerja tim menurun, kehilangan sponsor dan perlu untuk memotong anggaran tertentu,” tambahnya.

"Itu tidak membantu perjalanan saya. Tetapi saya bangga dengan bagaimana saya bertahan dalam beberapa tahun terakhir dan bahwa saya masih di sana," tutur De Vries.