GridOto.com - Per klep merupakan area yang enggak ketinggalan dalam pengerjaan korek mesin.
Di dunia korek mesin ada dua tipe per klep yang cukup legendaris.
Ada per klep Jepang dan per klep Swedia.
Penggunaan per klep ini mulai ramai sejak era road race tahun 2000-an hingga saat ini.
(Baca Juga : Coba Cat Semprot Warna Chrome di Bodi Motor, Bagaimana Hasilnya?)
Lalu apa perbedaan antara keduanya dari segi teknis?
"Jadi ada di perbedaan ukuran, mekanik biasa menyebut per klep Swedia itu per 3,3 sementara per klep Jepang per 3,1," buka Richard Riesmala owner bengkel A2 Speed di daerah Joglo, Jakarta Barat.
"Karena kalau diukur panjang dari per klep Swedia itu 3,3 cm dan per klep Jepang 3,1 cm," tambahnya.
Selain panjang yang berbeda, ketebalan antara ulir keduanya juga berbeda.
(Baca Juga : Antara Lampu LED dan Lampu HID, Mana yang Lebih Boros Listrik?)
"Tebal per klep Jepang ini 3 mm sementara Swedia 2,5 mm," lanjut Richard.
Selain itu per klep Jepang juga lebih rapat jarak antara ulirnya meskipun sama-sama terdapat lima ulir.
Lalu apakah ada perbedaan dalam penggunaannya?
"Tergantung juga, biasanya saya menggunakan per klep Jepang di motor yang ada giginya sementara per Swedia untuk matic karena motor yang ada giginya pasti putarannya lebih tinggi," tambahnya lagi.
Baca Juga : Yamaha R15 Pakai Bore Up Kit 62 Mm, Kapasitas Mesin Jadi 177 cc
"Tapi semua tergantung dari karakter mesin terutama dari hitugan noken as, yang penting adalah kinerja per klep tidak boleh hancur dalam menahan kerja klep dan noken as itu sendiri," bilang mekanik yang sudah buka lebih dari 10 tahun ini.
"Jadi kalau mau lebih keras bisa pakai per klep Jepang, tapi kalau sudah mentok maka lebih aman pakai per klep Swedia," tutupnya.