Jalanan Rusak, 1.000 Liter BBM Masyarakat Perbatasan Tumpah Sia-sia

Adi Wira Bhre Anggono - Senin, 28 Januari 2019 | 12:50 WIB

Jalan menuju Kecamatan Mentarang Hulu, Kabupaten Malinau saat ini sudah tembus. (Adi Wira Bhre Anggono - )

GridOto.com - Infrastruktur jalan yang kurang memadai memaksa para penyalur BBM untuk berjuang lebih dalam mengantarkan BBM ke tampat tujuan.

Misalnya jalan rusak ataupun jalur yang naik turun dan medan yang sulit dilalui menjadi tantangan tersendiri bagi para sopir truk tangki ataupun mobil pengangkut minyak.

Seperti yang terjadi pada sebuah mobil pengangkut BBM yang terguling saat akan menuju ke Kecamatan Sei Boh, Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara.

(Baca Juga : Gunungkidul Sebar Ratusan CCTV, Tapi Bukan Untuk Tilang Elektronik)

Pengiriman sempat terhambat dikarenakan salah satu kendaraan pengangkut premium terguling dan menumpahkan seribu liter BBM.

Seperti dilansir Tribunkaltim.co, Surang yang merupakan warga Sei Boh mengabarkan bahwa salah satu truk pengangkut program BBM Satu Harga terbalik pada (23/1/2019).

Dijelaskan Surang, mobil pengangkut premium itu berasal dari Samarinda, kemudian melalui jalur darat melewati beberapa kabupaten untuk menuju ke Sei Boh.

"Kendaraan jenis pick-up 4x4 dari Samarinda, menuju Sei Boh melalui Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar). Lalu, melewati Kabupaten Kutai Barat, Kabupaten Mahakam Hulu. Kemudian, menyebrang sungai sampailah di Sei Boh. Nah, saat hendak menuju Sei Boh itulah kendaraan terbalik di jalan yang rusak dan berbukit," ujarnya saat ditemui di pusat pemerintahan, kemarin.

(Baca Juga : Masuk Era Kendaraan Listrik, Namun Bisnis SPBU Masih Menggiurkan)

Akibatnya, distribusi premium kepada masyarakat Sei Boh sempat terhambat.

Namun karena ada pasokan dari empat kendaraan serupa, persoalan kekurangan premium di daerah tersebut masih bisa diatasai.

Hanya saja untuk mobil yang terbalik tadi belum bisa dievakuasi karena medan yang sulit dan keterbatasan kemampuan driver, sehingga terpaksa dibiarkan.

"Selain kendaraan itu, ada 4 kendaraan lainnya lagi datang dari Samarinda untuk mengantar premium. Itulah mengapa kami terbantu. Kalau tidak, bisa-bisa krisis premium di Sei Boh. Kami mengajak beberapa warga untuk membantu mengembalikan kendaraan ke posisi normal," tuturnya.

(Baca Juga : Blak-blakan Moeljadi: Produk Nasional Tak Kalah Dibanding Impor)

Permasalahan terbaliknya kendaraan seperti ini bukan hanya soal mengganggu distribusi BBM ke Sei Boh.

Kondisi jalan yang rusak dan berbahaya ini juga mengancam keselamatan para pengendara yang akan menuju ataupun keluar dari Sei Boh.

Surang berharap agar infrastruktur jalan di daerah perbatasan maupun pedalaman bisa mendapat prioritas untuk diperbaiki.

"Ini kan bukan yang pertama kali. Sudah sering jalan-jalan di sini membahayakan pengemudi. Oleh karena itu, kami meminta agar pemerintah lebih memperhatikan jalan-jalan yang menghubungkan daerah kami dengan daerah perkotaan. Dan jalan ini, satu-satunya menuju tempat kami. Jadi, memang harus diperhatikan," tegasnya.

Artikel ini telah tayang di tribunkaltim.co dengan judul “Seribu Liter Premium untuk Daerah Perbatasan Malinau Tumpah Akibat Mobil Terbalik di Jalan Rusak”.