Volvo Menarik 219.000 Unit Mobilnya Karena Isu Kebocoran Bahan Bakar

Mavellyno Vedhitya - Kamis, 24 Januari 2019 | 13:35 WIB

mesin dari unit mobil Volvo XC60 yang ditarik kembali karena isu kebocoran bahan bakar (Mavellyno Vedhitya - )

GridOto.com - Volvo dikabarkan menarik kembali sekitar 219.000 unit mobilnya yang sudah didistribusikan karena terdapat masalah.

Dikutip dari Reuters, permasalah ini disebabkan oleh kebocoran bahan bakar pada kompartemen mesin dari unit yang bermasalah.

Sebuah penyelidikan telah menemukan bahwa unit yang terkena mungkin memiliki retakan kecil di sepanjang saluran bahan bakarnya, yang dapat menyebabkan kebocoran saat saluran ditekan.

Unit yang bermasalah terdapat pada 11 model yang berbeda, yang diproduksi pada tahun 2015 dan 2016.

(Baca Juga : Volvo XC60 Tampil Lebih Agresif Pakai Body Kit dan Kelir Baru Sob!)

Dengan jumlah unit yang telah terdistribusikan paling banyak ke Swedia, Inggris dan Jerman, “Tidak ada laporan yang menyatakan kerusakan yang berkaitan dengan masalah ini," ujar Volvo dalam sebuah pernyataan.

"Volvo secara preventatif mengingatkan kembali mobil-mobil tersebut untuk mencegah kemungkinan masalah tersebut di masa depan,” lanjut pernyataan itu.

Volvo telah menjual sebanyak 503.127 unit mobilnya pada tahun 2015, dan sebanyak 534.332 unit mobil pada tahun 2016.

Sebelum ini, penarikan terbesar unit Volvo pernah terjadi pada tahun 2004 lalu.

Ketika 460.000 kendaraan memerlukan perbaikan untuk pemasangan kabel dalam modul kontrol elektronik untuk kipas pendingin utama.

Volvo pun mencatat rekor penjualan sebanyak 642.253 unit pada tahun 2018 lalu, naik dari 571.577 unit yang terjual pada 2017.

(Baca Juga : Rame 10 Years Challenge, 10 Tahun Lalu Yamaha Pernah Bikin Mesin Buat Volvo Lho!)

Volume penjualan dipimpin oleh XC60 dengan 189.459 unit yang terjual pada tahun 2018, diikuti oleh XC90 dengan 94.182 unit.

Dilansir dari Reuters, pencapaian ini diperlambat oleh perlambatan permintaan Tiongkok untuk mobil sebagai akibat dari perselisihan dagang Amerika Serikat-Tiongkok yang sedang berlangsung.