GridOto.com - Ada banyak pertanyaan yang masih belum diketahui banyak orang tentang ban yang digunakan MotoGP.
Salah satunya, mengapa ban yang digunakan permukaannya gundul atau halus, alias tanpa alur atau kembangan?
Sebelumnya, kita harus pahami dahulu bahwa ada beberapa jenis ban yang dipakai di dunia ini.
Ban yang digunakan untuk balapan dan untuk harian berbeda.
(Baca Juga : Segini Suhu Ban Motor MotoGP di Atas Aspal Sob, Panas Banget!)
Untuk balapan satu dengan balapan lainnya, ban yang digunakan juga berbeda.
Di MotoGP ban sangat penting, bahkan bisa menjadi faktor penentu hasil balapan.
Ada beberapa jenis ban yang digunakan di MotoGP.
Selain masalah kompon (soft, medium, hard, dsb), ada jenis-jenis ban (menurut ada tidaknya alur atau kembangan) yang khusus digunakan saat dry race maupun wet race.
Yang paling sering kita lihat di MotoGP tentunya adalah jenis ban gundul atau slick tyre yang digunakan saat dry race.
Penggunaan ban slick ini tujuan utamanya adalah memperluas permukaan ban yang menyentuh ke aspal yang akhirnya membuat daya cengkeram bertambah.
Dengan daya cengkeram besar, tentunya membuat laju motor semakin cepat.
Lalu muncul kembali pertanyaan, bukannya bahaya ya ban slick ini digunakan MotoGP saat menikung?
(Baca Juga : Repsol Honda Ketar-ketir Jelang MotoGP 2019, Ini Penyebabnya)
Pertanyaan itu juga bisa disambungkan dengan kenyataan bahwa ban biasa yang sudah gundul, kita pakai di motor kita, malah berbahaya karena licin.
Di MotoGP, yang terjadi justru sebaliknya karena ban dibuat untuk lengket dengan aspal.
Luasnya bidang sentuh ban dan aspal membuat motor MotoGP membuat proses menikung pembalap malah bagus, bukan malah tergelincir.
Tidak seperti kalau ban biasa, memang bahaya sob.
Bannya juga hanya ditargetkan untuk sekali balapan, tidak bisa disamakan ban motor biasa yang memperhitungkan keawetan juga.
Setelah balapan, ban motor MotoGP terlihat amburadul permukaannya seperti habis dicabik-cabik.
(Baca Juga : Danilo Petrucci dan Andrea Dovizioso Bekerja Sama Demi Target Ducati)
Maka dari itu, pembalap aman-aman saja menikung dengan sudut kemiringan lebih dari 60 derajat saat menikung.
Nah, bakal beda lagi jika trek basah karena hujan misalnya, ada ban khusus.