GridOto.com - Di MotoGP, sudah banyak pabrikan yang sudah mencoba memasang swing arm berbahan serat karbon.
Swing arm karbon saat ini sedang giat dikembangkan terutama setelah populernya penggunaan rem karbon.
Swing arm karbon kayaknya bakal jadi andalan di MotoGP, tapi sebenarnya apa sih keunggulannya?
Dilansir GridOto dari Crash.net, Direktur Teknologi MotoGP, Corrado Cecchinelli, menjelaskan dengan perinci apa saja keunggulan dan kekurangan swing arm tersebut.
(Baca Juga : Buat Apa Sih Tikungan Jalan Luar Kota Dibuat Miring)
Kebetulan juga, Checcinelli pernah bekerja di parbikan motor Piaggio dan Ducati.
Saat pertama kali Ducati mulai memakai swing arm, Checcinelli adalah wakil direktur Ducati Corse.
"Serat karbon material yang sangat cocok dengan permukaan lebar, bukan komponen kecil, jadi bagiku sangat cocok digunakan jadi swing arm, juga karena swing arm didesain untuk kaku," kata Cecchinelli.
Selain kaku, swing arm haruslah kuat dan ringan.
"Hampir semua swing arm akan lebih ringan jika dibuat dari serat karbon dibanding aluminium," tambahnya.
(Baca Juga : Pereli Timur Tengah Nasser Al-Attiyah Cetak Rekor di Reli Dakar 2019)
Jika swing arm berbahan aluminium dipaksakan dibuat kaku, bakal mudah pecah dan patah.
Itulah kekurangan aluminium yang segera ditutup oleh bahan serat karbon.
Ada yang bilang bahwa swing arm karbon jauh lebih mahal dibanding aluminium, memang, tapi gak sepenuhnya benar.
Memang sih, jika hanya membuat satu buah swing arm, bahan karbon lebih mahal dibanding aluminium.
Tapi Cecchinelli menjelaskan jika swing arm selain karbon dibuat untuk sangat kaku, bakal mudah patah dan akhirnya dalam semusim butuh banyak swing arm.
Kalau butuh banyak swing arm berarti boros dong.
Sedangkan swing arm karbon bisa dibilang lebih awet dan tidak mudah patah, makanya tidak selalu bisa dikatakan karbon lebih mahal.
Kekurangan lainnya adalah masalah keselamatan.
(Baca Juga : Otorace : Belum Hafal? Inilah Line-up Pembalap MotoGP Musim 2019)
"Bukan karena serat karbon tidak aman, tapi karena setelah crash memungkinkan swing arm karbon lebih sulit dianalisis masalahnya," tambah Cecchinelli.
Swing arm karbon harus diteliti dengan sinar X untuk penyelidikan cukup dalam setelah crash, tidak seperti aluminium yang langsung bisa dilihat di trek atau di box.
Selain itu, swing arm karbon lebih rentan hancur menjadi potongan kecil jika ada kecelakaan besar.
Jika aluminium mudah patah kalau dipaksakan kaku, serat karbon lebih mudah hancur.
Lalu mengapa tidak semua tim MotoGP menggunakan swing arm berbahan serat karbon?
Beberapa tim saat ini masih puas dengan batas kekakuan swing arm aluminium mereka dan hasilnya masih bisa diterima.
(Baca Juga : Yamaha MotoGP Ganti Sistem Tim Satelit, Begini Curhat Bos Tech3)
"Intinya: sulit didesain, sulit diproduksi, bisa repot kalau kena crash parah, dan sementara teknologi konvensional menggunakan aluminium masih bisa diterima hasilnya, masih dominan digunakan sampai saat ini," sambung Cecchinelli.
Begini rangkumannya.
Kelebihan swing arm karbon | Kekurangan swing arm karbon |
- lebih kaku dibanding aluminium sehingga lebih bagus untuk balapan | - untuk membuat satu buah swing arm, biayanya cukup mahal |
- tidak mudah patah seperti aluminium | - lebih mudah hancur menjadi potongan kecil |
- untuk jangka panjang, biayanya lebih murah (syarat: tidak mengalami crash parah yang membuat swing arm hancur) | - sulit didesain, sulit dibuat |
- lebih ringan daripada aluminium |