GridOto.com - Kantor Gubernur Sumut, Jalan Pangeran Diponegoro, dilempari batu oleh sekelompok orang tak dikenal, Selasa (15/1/2018) siang.
Pantauan www.tribun-medan.com, batu-batu menghantam mobil yang parkir di kompleks kantor Edy Rahmayadi itu.
Tak hanya itu, beberapa kaca jendela pun tampak pecah dan berserakan.
Adapun jenis mobil yang rusak adalah Toyota Sienta warna putih bernopol BK 1394 DQ dan Mitsubishi Pajero Sport warna merah dengan nopol BK 1604 QA mengalami pecah kaca.
(Baca Juga : Otoseken: Patokan Harga Pajero Sport, Tahun 2009 sudah Rp 200 Juta)
Toyota Sienta dengan nomor polisi BK 1394 DQ dikendarai oleh seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bekerja di Kantor Gubernur bernama Mintaito.
Lalu untuk mobil Mitsubishi Pajero Sport warna merah dengan nopol BK 1604 DQ, milik Fakhruddin Parinduri yang dikendarai oleh Bobby Kamal, seroang warga sipil yang ada keperluan dengan Pemprov Sumut.
Pelemparan terjadi sekitar pukul 12.00WIB menjelang waktu makan siang.
Seorang sekuriti yang menyaksikan kejadian tersebut mengatakan bahwa sekelompok orang dengan jumlah massa yang besar mendatangi kantor Gubernur.
Menurutnya, kemungkinan sekolompok orang tersebut sedang ingin melakukan unjuk rasa.
Kepala Biro Umum Pemprov Sumut Faisal Hasyimi membenarkan kejadian ini.
Menurutnya, kejadian berlangsung dengan cepat.
"Ya benar, kejadian pelemparan batu oleh sekelompok orang yang tidak kenal," katanya.
(Baca Juga : Otoseken: Jurus Jitu Atasi Pajero Sport Limbung Saat Menikung)
Faisal juga mengatakan, bahwa yang melakukan pelemparan tersebut sekelompok orang hendak akan berunjuk rasa.
"Mereka mau unjuk rasa, tapi surat dari kepolisian juga tidak ada untuk mengamankan jalannya aksi," ucapnya.
Atas kejadian ini, Faisal segera melaporkan peristiwa tersebut ke Polrestabes Kota Medan.
"Kita akan melaporkan ini, karena kejadian ini telah menggangu khalayak banyak, baik itu warga sipil hingga pekerja di pemerintahan," pungkasnya. (Satia / Tribun Medan)
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul VIDEO TERKINI Kantor Edy Rahmayadi Pasca-diserang Sekelompok Orang tak Dikenal