GridOto.com - Hari ini, Selasa (15/1/2019), para pengemudi ojek online di area Jabodetabek melakukan aksi demo.
Dari pantauan, terlihat para peserta aksi damai 151 berkumpul di depan lokasi parkir IRTI, Monas sejak pukul 11.15 WIB.
Mereka masih menunggu peserta lainnya sebelum beranjak menuju ke Istana Negara untuk menyampaikan aspirasi.
Sembari menunggu, mereka juga melakukan sweeping kepada para driver yang tak ikut aksi demo tersebut.
Sejumlah peserta aksi melakukan sweeping di sepanjang Jalan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat.
(Baca Juga : Cuma Modal Tuas Ini, Kopling di Motor Manual Jadi Terasa Enteng )
Namun berbeda dengan aksi sweeping pada demo-demo sebelumnya, kali ini mereka justru tak melarang driver lainnya untuk beroperasi.
Mereka melakukan sweeping hanya agar pengemudi ojek online lainnya menyembunyikan atribut ojek mereka seperti jaket dan helm.
"Bang, itu sembunyikan. Di balik jaketnya," ujar salah satu peserta aksi kepada pengemudi ojek online.
Para peserta aksi juga mengimbau para pengemudi untuk mengambil lajur sebelah kiri jika ingin melewati kawasan Jalan Merdeka Selatan.
(Baca Juga : Lampu Utama Bawaan Yamaha Aerox Kurang Terang? Ini Solusinya)
"Minggir, Bang. Lewat pinggir, lewat kiri aja. Hargai kita yang mau demo hari ini," ungkap peserta lainnya.
"Yang narik silakan lewat, tapi lewat sebelah kiri. Jangan jalan di tengah. Balik juga atributnya," kata peserta lainnya menggunakan pengeras suara.
Kondisi ini membuat pengemudi ojek online merasa bingung.
Salah satu pengemudi ojek online bernama Firman mengaku tak tahu adanya aksi damai itu.
(Baca Juga : Otorace : Inilah Faktor Yang Bikin Balapan MotoGP Gampang Ditebak)
"Saya enggak tahu, tiba-tiba saya disuruh lepas atribut. Saya enggak boleh lewat juga. Tadi saya baru nganterin penumpang ke Balai Kota, eh malah disuruh balik. Makanya saya langsung buru-buru pergi dari kawasan ini," kata Firman.
Kendati demikian, Firman bersyukur dirinya masih diberi kesempatan untuk mencari penumpang.
"Tadi cuma disuruh tutup atribut. Alhamdulillah masih boleh cari penumpang dan enggak ikut demonya," kata Firman.
Seperti diketahui, aksi damai 151 dilakukan di depan Istana Negara oleh komunitas ojek online Jabodetabek.
(Baca Juga : Tampil Anti-Mainstream, Begini Penampakan Honda BeAT Gunakan Ban Traktor)
Aksi itu bertujuan untuk menyampaikan tiga tuntutan, yang pertama adalah meminta aplikator ojek online untuk menetapkan tarif batas atas dan bawah yang lebih manusiawi.
Tuntuan kedua adalah menuntut pemerintah untuk membuat regulasi terkait transportasi online.
Lalu untuk tuntutan ketiga adalah meminta aplikator untuk menetapkan sistem kemitraan yang adil bagi para pengemudi.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Peserta Aksi Damai 151 'Sweeping' Pengemudi Ojek Online, Minta Lepas Atribut".