MOTOR PLus-online.com - Buat yang awam, pasti bingung membedakan apa itu piston jenis forged dan casting.
Ternyata, yang membedakan kedua piston ini adalah cara pembuatannya.
“Piston casting itu cara pembuatannya dicor,” ujar Agus Salim, Sales RE Dept. Head PT Federal Izumi Manufacturing (FIM).
Di mana, material alumunium dipanaskan pada suhu tinggi hingga cair.
(Baca Juga : Jarang yang Tahu, Motor Trail Honda Ini Mesinnya Mirip Honda Tiger)
“Kemudian cairan tersebut dituang ke dalam moulding (cetakan) berbentuk piston,” ujar M. Abidin, GM Aftersales & Motorsport PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM).
Selanjutnya melewati beberapa proses machining dan treatment.
Menurut Agus, pada proses pembuatan piston jenis ini berisiko terjadi gelembung udara di dalam materialnya.
“Mesti dilakukan penyuntikan gas untuk membuang gelembung udara. Makanya tidak jarang terjadi reject,” tukasnya.
(Baca Juga : Bikin Garuk Kepala.. Begini Cara Pembalap Dakar Membaca Navigasi)
Berbeda dengan jenis forging atau yang sering kita dengar dengan istilah forged piston.
Kalau diartikan secara harfiah adalah piston tempa.
“Dibuat dengan cara proses tempa, yaitu logam dipanaskan sampai suhu tertentu, kemudian ditempa. Imagenya mirip seperti pembuatan samurai atau keris,” terang Abidin.
Tapi, baik jenis casting ataupun forging, bahan dasarnya sama pakai alumunium alloy.
(Baca Juga : Ini Pilihan Injector Favorit Saat Bore Up Matic Injeksi Honda)
Perbedaannya di bentuk material dasar pembuatan piston.
Untuk casting biasanya menggunakan alumunium alloy bar atau alumunium batangan.
Sedangkan forging piston menggunakan alumunium alloy solid atau berbentuk silinder.
Menurut Agus lagi, meski sama-sama menggunakan alumunium alloy, jenis alumunium yang digunakan biasanya berbeda.
(Baca Juga : Beda Jenis, Apakah Sistem Rem Motor Axial dan Radial Bisa Dikombinasi?)
Kalau buatan FIM, untuk jenis grafity casting kami pakai material AC8A.
Sedangkan forged pistonnya pakai 4032 yang lebih tahan panas.
"Kalau produk non FIM umumnya pakai material 2618 yang cenderung lebih cepat panas,” tambahnya.
"Kami selalu memberikan kebebasan tim kami untuk melakukan riset," bilang Mustafa, Marketing & Adm. Division Head PT FIM.
Maksudnya, terus melakukan pengembangan sehingga dicapai hasil terbaik.
Mulai dari teknik pembuatan, material dan sebagainya.