GridOto.com - Roller punya peran penting di motor matik, bukan sekadar bikin motor berjalan, juga penentu torsi dan power motor mau di rpm berapa?
Seperti yang sudah diketahui, bobot roller lebih ringan dari standar bisa bikin motor enteng di awal, namun nafas motor cepat habis akibat rpm langsung diajak teriak.
Begitu juga bobot roller yang lebih berat dari standar, motor akan jauh lebih enak diajak top- speed, tapi jadi lambat di tarikan awal.
Jika treknya macet pakai roller ringan, tapi jika jalanan panjang dan sepi, pakai roller berat biar bisa ngejar top-speed tinggi.
Baca Juga : Waspada Angin Kencang di Awal Tahun, Ini Tips Riding Lebih Aman
Langkah saling tukar roller jadi menu wajib sesuai karakter jalanan yang dilalui.
Ini penting buat yang baru beli motor bekas keluarga Yamaha.
Pada Yamaha FreeGo, ukuran dan berat roller sama dengan Lexi, NMAX, Xeon dan Aerox.
Dengan begitu, bisa saling tukar roller.
“Kalau dari bentuk pulley berbeda, punya FreeGo lebih kecil, tapi ukuran
roller sama dengan Lexi, NMAX atau Aerox ,” ucap Jaim Ahmad dari bengkel Doktor Jaim.
Baca Juga : Prediksi Harga Toyota Avanza Baru yang Bakal Diluncurkan Minggu Depan
Bila diukur, tebal roller asli Freego 12 mm, diameter 20 mm.
Untuk berat, roller asli FreeGo 11 gram, sedang berat roller Aerox 155 13 gram, Lexi 11 gram, dan Xeon 10 gram.
Tinggal sesuaikan mau pakai ukuran berapa sesuai kebutuhan dan karakter jalan yang dilalui.
"Kalau rute yang dilalui banyak tanjakan, roller Xeon bisa jadi pilihan,” tambah Jaim yang banyak menerima konsumen Yamaha itu.
Baca Juga : Lebih Dekat dengan Yamaha F1ZR dari Masa ke Masa, Begini Sejarahnya
Untuk rumah roller, Yamaha FreeGo menggunakan kode 2PH, sedangkan Aerox 1550 2DP.
Kalau berat dirasa masih kurang pas, bisa juga pakai roller aftermarket seperti KTC, TDR, Kawahara, BRT, atau Moto1.
“Penggantian berat roller yang terlalu jauh dari standar baik lebih enteng atau lebih berat akan lebih baik diikuti dengan langkah penggantian per CVT," wanti Jaim.
Karena bila hanya ganti roller, kinerja mesin dipastikan tidak maksimal.
Baca Juga : Fresh Nih Yamaha MT 25 Berubah Jadi Scrambler Dengan Kaki Moge
Kalau terlalu enteng, konsumsi bahan bakar lebih boros.
"Ini karena rpm lebih tinggi, namun laju motor belum sampai top-speed,” beber Jaim yang buka bengkel di Jl. Bambu Kuning Utara, Gg. Kramat Duri, Cipayung, Jakarta Timur.