GridOto.com - Robert Kubica diyakini sempat mendapat tawaran untuk menjadi pengemudi simulator Ferrari menyusul kepergian Antonio Giovinazzi dan Daniil Kvyat.
Tapi Robert Kubica lebih memilih mengikat kontrak dengan Williams demi comeback balapan F1.
"Saya tahu apa yang saya ingin lakukan, tapi terkadang hal seperti ini lebih rumit dari yang Anda bayangkan," kata Robert Kubica dilansir GridOto.com dari PlanetF1.
"Saya mendapat tawaran yang menurut saya sangat menarik, jadi sulit untuk mengatakan tidak," sambung Robert Kubica.
(Baca Juga : Bos Mercedes F1 Minta Valtteri Bottas Samai Performa Lewis Hamilton)
"Pada akhirnya, saya adalah seorang pembalap, mentalitas balap saya lah yang akhirnya mempengaruhi pilihan saya," jelas Robert Kubica.
"Saya senang mengambil keputusan ini, karena ini adalah tantangan yang besar," tuturnya.
Awal tahun ini, Kubica mengonfirmasi kebenaran rumor bahwa dirinya bakal bertandem dengan Fernando Alonso di Ferrari pada tahun 2012.
Namun cedera serius akibat kecelakaan parah saat reli 2011 mengacaukan karier balapnya.
(Baca Juga : Sangar, Tatiana Calderon Unjuk Gigi Demi Bisa Balap Bareng Pembalap F1)
Musim 2019 menjadi tanda kembalinya Robert Kubica ke ajang balap F1 sejak 2010.
"Tidak mudah meyakinkan orang-orang di paddock F1 bahwa Anda mampu melakukannya (balapan)," ucap Kubica.
"Anda harus memiliki ambisi tinggi karena saya melewati masa-masa seperti ini pada 12 tahun yang lalu," imbuh Robert Kubica.
"Saya tidak khawatir atau takut dengan tantangan ini, dan saya yakin bisa mengatasinya dengan baik," tegas Kubica.
(Baca Juga : Bela Sauber di F1 2019, Kimi Raikkonen Sindir Tim Lamanya Ferrari)
"Saya punya kesempatan luar biasa, dan ini menjadi akhir bahagia dari perjalanan panjang yang telah saya lalui," pungkas Robert Kubica.