GridOto.com - Ternyata masih banyak bikers yang salah kaprah soal air radiator motor.
Bahkan beberapa diantaranya hanya berdasarkan perasaan saja bukan fakta.
Jadi, ini dia 5 fakta tentang air radiator motor yang berhasil dihimpun GridOto.com.
1. Warna Air Radiator
Banyak bikers yang salah kaprah soal warna air radiator motor.
(Baca Juga : Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia Baru. Full Model Change Atau Major Facelift?)
Enggak sedikit bikers yang beranggapan kalau warna air radiator berpengaruh terhadap kualitasnya.
"Sebenarnya warna air radiator itu enggak ada pengaruhnya sama kualitas," ujar Faeru Haryadi, Bussines and Development Top 1 kepada GridOto.com beberapa waktu yang lalu.
"Warna cuma ciri khas produsen motor saja," sahutnya lagi.
Yup, memang warna air radiator masing-masing pabrikan motor berbeda.
(Baca Juga : Tonton Yuk Aksi Juara Dunia Reli Sebastien Ogier Tes Mobil Citroen)
Misalnya Yamaha dengan Yamacoolant punya warna hijau, sedangkan Honda AHM Coolant punya warna merah.
Tapi apakah fungsi sebenarnya pabrikan memberikan pewarna dalam air radiator motor?
"Sebagai penanda kebocoran. Kalau berwarna hijau atau merah langsung ketahuan itu air radiator, bukan oli atau bensin," sahutnya lagi.
Lantas air radiator yang bagus untuk motor itu seperti apa?
(Baca Juga : Harganya Setara Dua NMAX, Nih Impresi Fitur Mahal Honda Super Cub C125)
"Yang harus diperhatikan saat beli air radiator adalah kandungan Ethylene Glycol," ungkap Faeru Haryadi.
"Sebab banyak atau enggaknya kandungan Ethylene Glycol mempengaruhi seberapa tinggi titik didihnya," sahutnya lagi.
Semakin tinggi titik didih dan punya kemampuan anti karat, berarti air radiator itu punya performa yang baik.
2. Air Mineral Bisa Menggantikan Coolant?
Ada bikers yang beranggapan kalau pakai air mineral sebagai coolant menyebab mesin motor jadi lebih dingin.
(Baca Juga : Antara Motor 2-Tak dan Motor 4-Tak di MotoGP, Siapa Lebih Ngebut?)
Atau ada yang menggunakan air mineral sebagai coolant lantaran takut radiatornya karat.
lantas benarkah demikan?
"Sebenarnya tidak disarankan memakai air mineral, karena air mineral mengandung garam yang bisa menyebabkan karat di radiator," ujar Anditia Gunawan, Service Advisor Yamaha Flagship Shop Jakarta kepada GridOto.com.
Jika radiator diisi oleh air mineral yang ditakutkan adalah karat.
(Baca Juga : Mercedes-AMG G63 2018 Tampil Ceria Lapis Karakter Tokoh Kartun)
"Takutnya di bagian sirip atau kisi-kisi radiator jadi karat," ujar pria yang akrab disapa Adit ini.
"Karat itu membuat sirkulasi pendinginan air radiator jadi terhambat (mampet), hasilnya temperatur motor jadi cepat panas. Parahnya bisa overheat," tambahnya.
Namun untuk balapan motor, penggunaan air mineral untuk coolant malah disarankan.
"Sebab kalau terjadi crash di tengah lintasan balap enggak bikin licin," ujar Heri Prasetyawan, Owner bengkel Jaw's Speed kepada GridOto.com di jalan Ir. Juanda, Depok, Jawa Barat.
(Baca Juga : Bukan Typo! Ini Yayama R6, Kloningan Yamaha R6 dari Tiongkok)
3. Benarkah Air Tetesan AC Bagus Buat Air Radiator?
Banyak yang beranggapan kalau air tetesan AC bisa digunakan sebagai coolant atau air radiator motor.
Hal ini lumrah ditemui di motor-motor balap, benarkah demikian?
"Kurang bagus, saya sudah coba saat balap Yamaha Sunday Race seri terakhir 2018 lalu. Hasilnya baru kualifikasi saja hanya tersisa setengah kurang ditabung reservoirnya," ucap Zainul Furqon, mekanik Banewmas Motor kepada GridOto.com di Pekayon, Jakarta Timur.
(Baca Juga : Bocor! Tampang Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia 2019. Sesuai Ekspektasi?)
Nah, yang benarnya itu air tetesan air itu digunakan untuk campuran coolant atau air radiator.
Terutama untuk air radiator yang berjenis concentrate.
Oya, untuk mencampurnya idealnya 50% air campuran ditambah 50% air radiator yang berbentuk concentrate.
Dengan campuran di atas titik didihnya bisa mencapai 129 derajat Celcius.
(Baca Juga : Keren Mana Nih Sob, Lamborghini Urus Versi Pikap atau 7 Penumpang?)
Sedangkan untuk meninggikan titik didih hingga 136 deraja Celcius, air radiator concentratenya ditambah.
Untuk campurannya yaitu 30 % air tetesan AC ditambah 70 % air radiator concetrate.
4. Air Radiator Mobil Digunakan Di Motor, Memang Bisa?
Ternyata air radiator mobil bisa digunakan di motor.
Bahkan secara ekonomis, penggunaan air radiator mobil di motor lebih murah.
(Baca Juga : Terserang Penyakit Kick Starter Ngelos? Ini Beberapa Penyebabnya)
Misalnya air radiator mobil yang tersedia dalam kemasan 5 liter dibanderol Rp 25 ribu.
Sedangkan air radiator mobil dalam kemasan 1 Liter dibanderol Rp 35 sampai 45 ribu.
Berarti untuk sekali kuras radiator motor, hanya mengeluarkan uang sebesar Rp 5 ribu saja!
Dan bisa digunakan untuk 5 kali kuras radiator, lumayan bukan?
(Baca Juga : Sudah Tahu Belum? Ini Penyakit Turun-temurun Semua Motor Bebek)
5. Waktu Kuras Air Radiator
Supaya pendinginannya maksimal, air radiator juga harus dikuras.
Untuk interval waktunya enggak bisa sembarang.
"Kalo penggantian air radiator atau cairan pendingin, maksimal tiap 9.000-10.000 kilometer sekali wajib diganti," kata Anditia Gunawan dari Yamaha Flagship Shop saat dihubungi GridOto.com.
Namun bukan berarti air radiator bebas dari pengawasan.
(Baca Juga : Bukan Cuma Modif Lampu, Honda HR-V ini Juga Pakai Pelek Orisinil Jepang!)
Setidaknya sebelum berangkan kerja atau touring ketinggian volume air radiator harus selalu diperiksa.
Kalau kurang bisa ditambahkan air raditor ke tabung.