GridOto.com-Hujan deras mengguyur jalan Tol Semarang-Solo pada siang hari saat tim GridOto.com melaksanakan Ekspedisi Tol Trans Jawa (22/12).
Jalan dengan kontur tanjakan dan turunan serta permukaan yang masih bergelombang menimbulkan genangan air di beberapa titik jalur Tol Trans Jawa.
Anda harus waspada gejala aquaplaning yang bisa saja terjadi, terutama di jalan tol ketika sedang melaju cukup cepat.
Aquaplaning adalah gejala mengambangnya ban akibat melewati genangan air sehingga ban kehilangan daya cengekramnya.
Untuk itu, berikut hal yang bisa Anda perhatikan untuk mencegah gejala aquaplaning.
(Baca Juga : Ekspedisi Tol Trans Jawa, Manfaatkan Fitur-Fitur Head Unit Mobil)
"Pastikan tekanan angin sesuai dengan standar yang sudah ditentukan oleh masing-masing pabrikan mobil," ujar Adrianto Sugiarto Wiyono, Intruktur Indonesia Defensive Driving Center (IDDC) kepada GridOto.com beberapa waktu lalu.
Tekanan angin yang sesuai membuat tapak ban bisa sempurna dan optimal menempel pada permukaan jalan.
Kemudian periksa juga ketebalan kembangan ban mobil Anda.
Kembangan ban yang tebal akan mengoptimalkan fungsinya untuk memecah air ketika melewati genangan air.
"Ketebalan kembangan ban harus di atas 1,4 mm, jangan sampai kurang atau sudah menyentuh logo segitiga pengukur keausan kembangan ban," tegas Adrianto.
(Baca Juga : Ekspedisi Tol Trans Jawa, Lakukan ini saat Istirahat di Rest Area)
Terakhir, bagaimana cara menghadapi aquaplaning saat mengemudi mobil kala hujan?
1. Jangan panik.
2. Hindari menekan pedal rem atau pedal gas secara spontan.
3. Ikuti arah kemudi sesuai dengan pergerakan mobil hingga ban kembali mencengkeram jalan.
4. Kurangi kecepatan secara bertahap untuk menghindari terjadi kembalinya aquaplaning.
5. Demikian cara menghadapi aquaplaning saat mengemudi mobil kala hujan.