Kalau Ada Kerusakan, Apakah Sistem ABS di Motor Harus Ganti Total?

Muhammad Farhan - Sabtu, 22 Desember 2018 | 08:15 WIB

Hydraulic unit ABS Yamaha R25 nih (Muhammad Farhan - )

GridOto.com – Mulai diterapkan ke berbagai jenis motor di Indonesia, apakah sistem rem ABS (Anti-lock Braking System) harus ganti total kalau terjadi kerusakan?

Pertanyaan itu mungkin ada di benak sebagian pengguna atau peminat motor yang sudah dilengkapi sistem rem ABS.

Seandainya terdapat masalah, ternyata sistem rem ABS sekalipun masih bisa diperbaiki dan bisa diganti sesuai kebutuhan.

“Dengan pemakaian normal dan rutin servis berkala sebetulnya aman. Sama seperti bagian lain, solusinya cukup ganti komponen yang bermasalah saja,” terang Adih, Service Advisor Yamaha Mekar Bintaro kepada GridOto.com di Jakarta Selatan.

(Baca Juga : Enggak Perlu Antri, Begini Cara Bayar Pajak Kendaraan Lewat ATM)

Penggantian tersebut dilakukan apabila komponen yang bermasalah tetap tidak berfungsi setelah dicek atau dibersihkan.

“Untuk biaya penggantian komponennya seperti master dan kaliper rem juga kurang lebih sama seperti yang non ABS. Bedanya di ABS ada tambahan rotor, speed sensor dan modulator hidrolik yang mengatur pengereman,” tambahnya.

Pada matic Yamaha, harga speed sensor dan rotornya sendiri jika perlu diganti masih terjangkau karena berada diangka ratusan ribu rupiah.

“Jika modulator hidrolik rusak, harga komponennya bisa sekitar Rp 5 juta dan harus pesan dulu,” jelas Adih.

(Baca Juga : Perlu Enggak Mengganti Master Rem Saat Pasang Kaliper Lebih Besar?)

Kasus rusaknya modulator hidrolik ABS sendiri umumnya dijumpai pada motor yang sudah melakukan ubahan kelistrikan.

Contohnya menambah aksesori dengan beban berlebih dan pemasangan yang dilakukan secara asal.