GridOto.com - Satu hal yang paling bikin masyarakat Indonesia iri banget dengan Malaysia, yakni Petronas sangat terkenal jadi sponsor di dunia motorsport.
Contohnya sudah bertahun-tahun Petronas jadi sponsor utama tim terbaik di F1 dalam sedekade terakhir, tim Mercedes.
Sebenarnya sih, Petronas sudah sejak lama jadi sponsor tim F1, sebelumnya jadi sponsor tim Sauber di tahun 1990-an.
Dan di ajang bergengsi lainnya yakni MotoGP, Petronas bahkan sudah punya tim sendiri bersama Yamaha di kelas utama untuk musim depan.
(Baca Juga : Tanpa GPS, Gimana Cara Motor MotoGP Bisa Diketahui Posisinya?)
Petronas dan Sepang International Circuit (SIC) berpadu membawa nama Malaysia ke kancah MotoGP.
Jika dilihat, Petronas dan Sepang kok getol banget sih jadi sponsor utama ajang balap, sudah sukses di F1, masih mau nyikat MotoGP juga?
Apa sih alasannya? Apa cuma gaya-gayaan? Pamer ke masyarakat Indonesia gitu?
Jelas bukan sob.
Awalnya Petronas memang tidak melirik MotoGP, F1 didahulukan.
"Beberapa tahun terakhir, audience MotoGP semakin banyak," kata Petronas head of brand management, Noor Afiza Mohd Yusof, dikutip GridOto.com dari Crash.net.
"Lihat di event saat di Malaysia, kami didatangi 169 ribu orang tahun ini, itu besar, dan segmennya berbeda dengan F1, ini beda sasarannya, gayanya, MotoGP lebih ke pasar anak muda," sambungnya.
Pengeluaran biaya besar sebagai sponsor cukup sepadan dengan apa yang didapatkan.
Selain masalah gengsi dan pemasaran, ada manfaat besar lainnya.
(Baca Juga : Kenapa MotoGP Tidak Pakai GPS Untuk Tahu Posisi Motor dan Pembalap?)
"Kami ke F1 untuk teknologinya, MotoGP sekarang juga level tertinggi di kategori roda dua yang mana kami bisa mengembangkan produk kami," tambahnya.
Pengembangan produk Petronas juga kena dampak dari peran sponsor itu.
"Motorsport penting tidak hanya sebagai sponsor, tapi sebagai partner masalah teknis untuk bahan bakar balap dan pelumas, kami sudah sukses selama 5 tahun terakhir dengan Mercedes dan kami ingin mengulangnya dan belajar di roda 2," jelas Yusof.
Dibandingkan segmen roda 4, Petronas masih merasa kurang di segmen roda 2.
Makanya MotoGP adalah pilihan sempurna.
Dan dengan Yamaha, semuanya jadi mungkin seperti halnya dengan Mercedes.