GridOto.com - Mungkin jarang yang tahu, ternyata cakram model floating untuk keperluan balap dan harian berbeda kontruksinya lho.
Perbedaan kontruksi ini berkaitan juga dengan peruntukan si cakram ketika digunakan.
Chaidir Tarabunan Setiawan, Marketing Dept. Head PT Yutaka Manufacturing Indonesia menuturkan ada perbedaan mendasar pada sistem floating cakram balap dan harian.
Dia menegaskan kalau perbedaan paling mencolok ada pada bagian gap atau jarak main piringan cakram di sistem floatingnya.
(Baca Juga : Awas Rem Cakram Macet di Musim Hujan, Ini Penyebab dan Solusinya)
"Kalau di cakram floating harian, pergeseran cakram di sistem floatingnya tidak terlalu banyak. Kalau buat balap, jarak main cakram geser ke kanan dan ke kirinya lebih banyak," ujar Chaidir.
Buat yang belum tahu, cincin pada cakram model floating memang membuat area cakram yang bersentuhan dengan kampas rem jadi bisa bergeser ke kanan ataupun ke kiri.
Padahal, memang sengaja dibuat seperti itu agar proses pengereman bisa lebih stabil.
(Baca Juga : Jorge Lorenzo Bingung Tentukan Desain Sarung Tangan dan Sepatu Balap Untuk MotoGP 2019)
"Dengan cincin floating posisi cakram bisa tepat di tengah kaliper rem yang sedang bekerja. Makanya, bisa lebih stabil ketika proses pengereman," tambahnya lagi.
Floating seperti di cakram untuk balap seperti MotoGP juga jarang diaplikasi di cakram harian.
Selain menambah biaya produksi, floating ini bisa menimbulkan suara berisik pada cakram.
Makanya, jarang ditemui di motor harian apalagi yang berkapasitas kecil.