GridOto.com - Pemerintah mewajibkan produk Audio dan Video dan Elektronika untuk memiliki Standar Nasional Indonesia (SNI).
Kewajiban ini tertuang dalam Peraturan Menteri (Permen) Perindustrian No. 15 tahun 2018 mengenai pemberlakuan Standar Nasional Indonesia Audio Video dan Elektronika Sejenis Secara Wajib.
latar belakang penerapan SNI wajib tersebut adalah memastikan produk elektronik audio video yang beredar di pasar memiliki kualitas yang baik sesuai dengan SNI.
Menanggapi hal ini, Akang, pemilik gerai Dharma Audio mengaku siap dengan regulasi yang ditetapkan oleh pemerintah.
(BACA JUGA:Blak-blakan Risal Wasal: Kapan Regulasi Mewajibkan Rem ABS di Motor?)
Menurut dia, kewajiban SNI ini dilakukan karena demi keselamatan pengguna.
Hal lainnya, rendahnya mutu produk audio video dan elektronika yang beredar di pasaran.
"Mau tidak mau saya akan terus ikuti kebijakan pemerintah. Kondisinya kalau memang harus diikuti saya setuju saja," kata Akang kepada GridOto.com di Jakarta, (7/12/2018).
Namun karena jumlah produk audio video dan elektronika cukup banyak yang telah beredar, ia masih binggung seperti apa regulasinya nanti.
(BACA JUGA:Blak-blakan Kristianto Goenadi: Bina Komunitas KTM, Dari Grass Root hingga MotoGP))
"Cuma terkadang regulasinya agak belum jelas, jadi kami susah untuk mengikuti regulasi itu. Selama itu baik tentu saya ikuti," paparnya.
Pengurusan sertiflkasi SNI memang membutuhkan biaya.
Biaya ini diperlukan untuk audit oleh Lembaga Sertiflkasi Produk (LSPro) hingga biaya perpanjangan sertiflkasi.
Untuk memperoleh sertifikasi produk bertanda SNI, perusahaan perlu melakukan serangkaian kegiatan mulai dari pendaftaran sampai audit serta mentaati ketentuan yang berlaku.
(BACA JUGA: Begini Modifikasi Interior dan Audio Mobil Korea Ini)
Di mana semua biaya Sertifikasi ditanggung oleh perusahaan.
Untuk itu, Akang mengaku, harga dari produk miliknya otomatis akan naik.
"Tergantung, kalau memang persyaratannya berat dan biayanya tinggi, otomatis harga naik juga," ucapnya.
Namun ia tak ambil pusing lantaran sudah memiliki pelanggan yang setia terhadap produknya.
"Kalau soal harga dari prodak saya tidak terlalu ambil pusing, karena pastinya mau itu mahal namun ada produk baru pasti ada saja yang mampu membelinya. Mahal murahnya itu relatif ya," tandasnya.