GridOTO.com - Rekam jejak perawatan motor bekas jarang bisa jelas dipantau seperti halnya mobil bekas yang memiliki buku servis perawatan.
Dari buku servis itu, pemilik kedua bisa mengikuti jejak sebelumnya terkait pemakai oli dan hal lain yang bisa dijadikan patokan.
Karena kalau main langsung ganti merek oli baru, kabarnya tidak baik buat kesehatan mesin.
Eh, ngomog-ngomong pasti pernah dengar kabar soal sering gonta-ganti merek oli bisa berdampak pada mesin yang gampang berkerak.
Biar nggak salah, mari kita tanya langsung ahlinya.
(BACA JUGA: Video : Kecelakaan Maut di Bumiayu, Truk Hantam Area Parkir RS Siti Aminah)
Ada Ir. Prio Aripurwadi MBA. MSC., Senior Advisor Technical Engineering dari PT Federal Karyatama, produsen Federal Oil.
“Kalau penyebabnya hanya dari oli, itu tidak benar," tegas Prio.
Mesin rusak umumnya karena kerak menumpuk di ruang bakar.
Kerak di ruang bakar bukan semata disebabkan oleh oli.
"Tapi, bisa karena proses pembakaran kurang sempurna atau bisa karena bahan bakar yang digunakan berkualitas jelek,” lanjutnya lagi.
(BACA JUGA: Inilah Wujud Kawin Silang Motor dan Tank yang Dipakai Tentara Jerman di Perang Dunia II)
Meski begitu, Prio tidak sepenuhnya membantah anggapan itu.
Menurutnya, sering mengganti merek atau tipe oli memang tidak dianjurkan.
Punya efek samping yang kurang baik untuk mesin.
“Harus dipahami bahwa setiap penggantian oli pasti menyisakan sedikit oli lama pada bagian mesin. Kalau oli baru yang dimasukkan berbeda merek atau tipe, bisa saja itu malah membuat masalah," papar Prio lagi.
"Penyebabnya justru karena oli lama di mesin bukan dari oli baru. Jika tercampur dan menguap bisa cepat menimbulkan deposit juga seperti mitos tadi,” tegas Insinyur yang hobi menembak itu.